Pria asal Osaka, Jepang, Hayato Kawamura (38) sangat gemar terhadap realestat sedari kecil. Siapa sangka, ia kini berhasil menyewakan 200 rumah bekas dan meraup belasan miliar rupiah.
Dilansir dari South China Morning Post, Kawamura sebagai mahasiswa punya obsesi terhadap realestat. Ia sampai menyempatkan berkunjung ke berbagai properti ketika berkencan dengan kekasihnya.
Meski belum mampu membeli rumah saat itu, ia menghabiskan banyak waktu luangnya untuk mempelajari realestat. Ia pun bekerja di perusahaan rental properti setelah lulus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ketika atasannya diturunkan jabatan akibat perselisihan dengan manajemen senior, Kawamura mulai menyadari posisinya bekerja untuk orang lain berisiko.
"Saya menyadari bahwa promosi bukan tentang kemampuan, tetapi apakah atasan Anda menyukai Anda," kata Kawamura dikutip dari South China Morning Post, Minggu (26/1/2025).
Selain itu, ia juga menyadari gajinya tidak mencerminkan kerja keras dan tekanan pekerjaan yang diterimanya. Kawamura menginginkan penghasilan yang memungkinkannya tidak bergantung pada gaji.
Kawamura mulai menabung dengan tujuan menjadi pemilik properti. Pada usia 23, ia pun membeli sebuah flat yang dilelang seharga 1,7 juta yen atau sekitar Rp 177 juta (kurs Rp 104).
Properti tersebut ia sewakan seharga 340 ribu yen atau setara Rp 35,36 juta per tahun. Setelah enam tahun, ia memutuskan untuk menjualnya seharga 4,3 juta yen atau Rp 447,2 juta.
Selanjutnya, Kawamura menargetkan rumah-rumah terbengkalai yang rusak di kawasan terpencil. Banyak rumah seperti itu harganya di bawah 1 juta yen atau Rp 104 juta.
Menurutnya, properti terbengkalai seperti itu adalah peluang untuk meminimalisir biaya. Dengan berinvestasi sedikit saja pada renovasi, Kawamura dapat dengan cepat menyewakannya untuk mendapat keuntungan. Ia bahkan membeli properti-properti tak biasa, seperti rumah berisi bangkai hewan mati atau rumah dengan atap bocor karena sebagian atap hilang.
Selain itu, Kawamura juga punya jaringan yang kuat dengan agen properti. Hal ini memungkinkannya cepat mendapat informasi terbaik.
Pada 2018, ia memutuskan untuk meninggalkan tempat kerjanya dan memulai firma realestat sendiri bernama Merryhome. Setelah beberapa tahun berjalan, ia telah membeli 200 rumah terbengkalai.
Ia pun berhasil meraup lebih dari 140 juta yen atau sekitar Rp 14,56 miliar dari sewa properti. Pendanaannya berasal dari tabungan, pinjaman, dan keuntungan sewa perusahaannya.
"Saya tidak pernah menyangka bisa menjadi kaya dalam semalam. Investasi realestat adalah permainan jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan perhatian yang cermat," tuturnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)