Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) akan mengadakan pameran furniture untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun internasional. Pameran bertajuk IFFINA 2025 atau yang disebut IFFINA+ ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekspor.
Pameran tersebut akan dilaksanakan pada 17-20 September 2025 di ICE BSD, Tangerang. Bukan hanya mengikutsertakan sektor furnitur dan kerajinannya saja, pameran ini juga sebagai highlight bagi industri hotel dan hospitality, dekorasi rumah, serta project sourcing.
Harapannya, dengan konsep tersebut akan mampu meraih target transaksi yakni senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,2 triliun (kurs Rp 16.247) serta 15.000 jumlah buyer dari berbagai negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua Umum ASMINDO Dedy Rochimat juga berharap dengan pameran ini bisa menjaga industri mebel lokal dari gempuran furniture impor. Ia berharap setidaknya industri furniture Indonesia mampu melakukan ekspor ke beberapa negara, seperti Amerika, Timur Tengah, maupun negara-negara di Asia.
"Sebetulnya kita semua tradisional juga kita harapkan, apalagi ini ada perang dagang yang di mana Amerika sebetulnya sangat mengharapkan bisa membeli dari Indonesia, semoga itu juga salah satu," katanya kepada wartawan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
"Tapi kita juga seperti kata Pak Menteri tadi, juga tidak hanya yang ini saja, yang pasar-pasar baru dari Timur Tengah dan lain sebagainya, Asia, itu banyak sekali," tambahnya.
Dengan adanya presiden baru di Amerika Serikat, Dedy berharap ada peluang bisa mengekspor furniture Indonesia ke sana. Sebab, ada kemungkinan Amerika Serikat membutuhkan banyak furniture ke depannya.
"Efek ke kita-kita walaupun meraba-raba, harusnya kalau kita mampu, kita juga bisa dapat lebih banyak. Karena mereka juga memerlukan furniture yang lumayan besar. Dan juga mereka tidak mau beli ke sana, negara yang lagi dimusuhin (akibat perang dagang)," tuturnya.
(abr/das)