Kebakaran di Los Angeles, Amerika Serikat telah menghancurkan berbagai bangunan, mulai dari rumah, sekolah, hingga restoran. Hal ini meluluhlantakkan kawasan tersebut. Mereka pun diminta tak lagi tinggal di sana.

Berdasarkan tulisan Peneliti Council on foreign Relations Alice C Hill yang berjudul After the Fires: How to Rebuild Los Angeles, disebutkan bahwa pola kebakaran telah berubah dalam beberapa dekade ini, mereka lebih panas, lebih cepat, dan menyebabkan bara api terbang hingga beberapa mil.

Kebakaran yang terjadi baru-baru ini bisa menyebar cepat dan menghanguskan banyak bangunan dalam hitungan jam. Perubahan ini menyulitkan pemadam kebakaran untuk memadamkan si jago merah.

Pada 2016, sudah banyak rumah-rumah yang lokasinya semakin dekat ke area padang rumput dan hutan. Rumah yang berada area tersebut rentan hangus dilahap api jika terjadi kebakaran.

Para pemadam kebakaran kesulitan untuk memadamkan api di area itu, karena tidak bisa menggunakan teknik pemadaman perkotaan di mana rumah-rumah terbakar dari dalam. Mereka juga tidak bisa memakai teknik pemadaman kebakaran hutan yang digunakan di wilayah terpencil yang tidak masalah jika bala bantuan datang beberapa hari setelah kebakaran terjadi.

Kebakaran yang terjadi di Los Angeles ini membeberkan sejumlah kekurangan. Menurut Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, sebanyak 20% alat pemadam sudah kering. Belum lagi angin kencang yang membuat pesawat pembawa air tidak bisa terbang sehingga api semakin sulit dipadamkan.

Alice mengatakan, kemungkinan kebakaran yang masih bisa terjadi, membangun kembali rumah-rumah di area tersebut sangat riskan dan pindah tempat tinggal bisa menjadi pilihan yang bijak. Namun, ada beberapa pihak yang tidak setuju akan hal itu.

Misalnya pada kebakaran yang terjadi di 2017 yang menghancurkan 5.500 rumah dan menjadi kebakaran paling hebat yang tercatat dalam sejarah kala itu, Sonoma County tidak melarang pembangunan rumah di area terjadinya kebakaran. Mereka lebih mengutamakan adanya tempat tinggal dibanding risiko terjadi kebakaran lagi.

Untuk membangun kembali rumah-rumah di Los Angeles agaknya akan sulit karena tempat tinggal yang hancur bukanlah rumah dengan harga terjangkau. Walau demikian, Los Angeles bisa saja menjadi contoh untuk membantu warga yang ingin membangun kembali meski ada ancaman kebakaran lagi.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin kembali membangun rumah di tempat bekas terjadinya kebakaran, seperti:

- Tingkat kepadatan rumah
- Menjalankan pembatasan vegetasi
- Mengubah fungsi lahan dari penggunaan perumahan
- Membuat rencana tata kelola kebakaran yang menggabungkan penelitian terbaru serta meningkatkan sistem deteksi dan pemantauan

Pembangunan kembali juga bisa mencakup pengurangan subsidi KPR oleh pemerintah di area berisiko tinggi dan revisi aturan bangunan untuk memastikan strukturnya bisa tahan api. Penataan kembali maupun menanam tanaman tahan api juga bisa dilakukan untuk menurunkan risiko kebakaran.

Lahan bekas kebakaran juga bisa digunakan sebagai area hijau untuk mengurangi risiko dengan berperan sebagai buffer antara wilayah dengan risiko kebakaran yang tinggi dan wilayah yang aman. Area seperti jalur sepeda hingga lapangan golf bisa memperlambat laju kebakaran.

Namun, masih ada kendala untuk melakukan itu semua. Sebab, sebagian besar lahan yang hangus milik swasta atau milik pribadi.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

Video: Melihat dari Udara Parahnya Kebakaran Los Angeles

Video: Melihat dari Udara Parahnya Kebakaran Los Angeles