Kebakaran dahsyat yang terjadi di Los Angeles (LA) pada 7 Januari kemarin menunjukkan bahwa rumah-rumah di Amerika Serikat (AS) sangat mudah terbakar. Hal itu terbukti dari banyaknya rumah yang hangus terbakar di kawasan-kawasan perumahan elite di LA Seperti Pacific Palisades.
Padahal rumah-rumah di AS rata-rata memiliki pekarangan yang luas. Artinya setiap rumah memiliki jarak dengan rumah tetangganya. Tidak seperti kawasan perkampungan padat di Indonesia yang mudah kebakaran karena antar rumah yang saling menempel.
Kejadian di LA juga terlihat rumah-rumah yang terkena imbas hangus terbakar hingga tak tersisa, bahkan banyak yang rata dengan tanah. Jika dibandingkan dengan kasus kebakaran perumahan di Indonesia biasanya rumah yang menjadi korban masih menyisakan struktur bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir The Independent, Selasa (14/1/2025), rumah di AS kebanyakan dibangun dengan struktur frame kayu. Hal itulah yang membuat rumah di AS sangat mudah terbakar dan hangus tak tersisa.
Selain itu rumah di AS juga kebanyakan memiliki konsep denah lantai terbuka, tidak ada pagar dan tembok yang memisahkan dengan tetangga. Hal itu yang membuat api bisa bergerak cepat menyambah rumah-rumah di sekitarnya.
Rumah di AS juga kebanyakan diisi dengan perabotan seperti gorden, karpet dan furniture lain dengan material yang mudah terbakar.
(das/das)