Rumah kosong terkadang sulit untuk diidentifikasi. Sebab, bisa saja rumah tersebut kosong hanya untuk beberapa waktu karena pemiliknya pergi ke luar kota, bukan dibiarkan begitu saja atau terbengkalai.
Guna mengatasi hal tersebut, Kementerian Infrastruktur Jepang mengembangkan suatu sistem yang menggabungkan informasi administrasi dari pemerintah daerah untuk mendeteksi rumah terbengkalai menggunakan artificial intelligence atau AI.
Rumah kosong sulit dikenali dari eksteriornya saja. Maka dari itu, tujuan sistem ini adalah untuk mendeteksinya pada tahap awal dan membuatnya tersedia untuk dijual, disewakan, atau dihancurkan sebelum runtuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari The Japan Times, AI tersebut akan mendeteksi rumah yang benar-benar tak dihuni berdasarkan informasi dari penggunaan air, daftar penduduk, dan daftar real estat. Sebagai contoh, jika bangunan itu berupa rumah kayu tua dengan penggunaan air yang sangat rendah dan hanya ada satu penduduk lanjut usia yang terdaftar, sistem menunjukkan kemungkinan besar bahwa rumah itu tidak berpenghuni.
Jumlah anggota rumah tangga dan usia biasanya dimasukkan ke dalam daftar penduduk, sementara usia seperti struktur properti dapat diketahui melalui pendaftaran real estat. Sistem baru ini menganalisis kemungkinan rumah kosong dengan menggabungkan data terkait perumahan ini.
Keakuratan perhitungan oleh sistem ini ditingkatkan dengan menggabungkan informasi dari otoritas publik hingga data penggunaan air dan listrik yang disediakan oleh perusahaan utilitas. Nantinya hasil analisis ditampilkan sebagai persentase setiap properti pada peta digital.
Ke depan, pihak kementerian bermaksud untuk menyediakan sistem ini secara gratis sehingga bisa dipakai oleh pemerintah daerah di seluruh Jepang. Sistem ini akan diuji di dua kota terlebih dahulu untuk melihat apakah dapat beroperasi dengan baik.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri Jepang, per Oktober 2023 ada sekitar 3,85 juta rumah kosong yang tidak digunakan di seluruh Jepang. Rumah yang terbengkalai bisa runtuh yang kemungkinan menyebabkan masalah keamanan dan kerusakan lingkungan sekitar.
Untuk mengatasi hal itu, Kementerian Infrastruktur Jepang bermaksud untuk mempromosikan pemanfaatan rumah-rumah kosong dalam kondisi baik dan memasarkannya di pasar real estat. Agen properti cenderung menghindar untuk melakukan transaksi dengan rumah-rumah kosong karena harga transaksinya dan biaya perantaranya rendah, untuk itu kementerian menaikkan jumlah maksimum biaya perantara untuk rumah-rumah kosong pada Juli 2024.
Sementara itu, untuk rumah-rumah kosong yang berisiko tinggi runtuh atau dalam kondisi pengelolaan yang buruk, telah ditetapkan sebuah program yang memungkinkan pemerintah daerah setempat untuk mendesak pemilik untuk memperbaiki rumah tersebut atau mereka dapat menghancurkan rumah-rumah itu atas nama pemiliknya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/das)