Rumah yang dulu tempat Matthew Perry meninggal dunia di Pacific Palisades nyaris terbakar dalam kebakaran Los Angeles. Beruntung, pemilik rumah yang sekarang dapat bernafas lega setelah mengetahui rumahnya aman dari api dan diselamatkan oleh tetangganya.
Dilansir dari Realtor, pengembang realestat Anita Verma-Lallian membeli rumah 4 kamar tidur dan 5 kamar mandi milik Matthew Perry setahun setelah kepergiannya. Ia membeli rumah itu seharga US$ 8,55 juta atau sekitar Rp 137,2 miliar (kurs Rp 16.289) di luar pasar.
Rumah tersebut menjadi rumah liburan bagi keluarganya yang tinggal di Scottsdale, Arizona. Namun, terjadi kebakaran hebat beberapa hari setelah keluarga Verma-Lallian kembali ke Arizona setelah menghabiskan malam tahun baru di situ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Verma-Lallian mengungkapkan dirinya tidak tahu kalau rumahnya selamat dari kobaran api. Ia hanya mengandalkan informasi dari tetangga dan berita setempat.
Ia mengatakan rumahnya secara ajaib bertahan. Hanya ada sedikit kerusakan di halaman belakang. Ia pun memuji komunitas perumahannya yang telah turun tangan mempertahankan rumahnya.
"Salah seorang teman kami berhasil sampai ke rumah dan mereka mengonfirmasi bahwa rumah kami baik-baik saja," kata Anita Verma-Lallian secara eksklusif kepada Realtor, dikutip Senin (13/1/2025).
"Ada beberapa kebakaran kecil di halaman belakang yang berhasil mereka padamkan dengan air, dan kami hanya berharap kebakaran itu tidak terjadi lagi. Namun, sejauh ini, rumah kami baik-baik saja," lanjutnya.
Ia mengatakan komunitas sekitar rumahnya luar biasa dan sangat ramah. Verma-Lallian sangat terbantu lantaran ada tetangga memeriksa rumahnya dan mengirimkan informasi terbaru tentang semua yang tengah terjadi. Sebelum mendapat kabar dari tetangga, ia merasa tidak berdaya dan hanya bisa menonton perumahannya dilahap api.
"Kami baru saja membeli rumah di Pacific Palisades dan itu adalah rumah kedua bagi kami, rumah liburan. Kami menghabiskan liburan di sana dan kami kembali (ke Arizona) pada hari Minggu," jelasnya.
"Kemudian, pada sore hari (7/1), kami mulai mendapat peringatan tentang kebakaran. Tetangga mulai mengirimi kami pesan teks tentang hal itu," sambungnya.
Meski belum bisa kembali untuk memeriksa rumah liburan barunya, Verma-Lallian memuji komunitas sekitar. Bahkan, temannya yang baru saja kehilangan rumah pun membantu mengecek rumahnya.
"Semua orang senang tinggal (di Palisades), tempat ini sangat indah untuk ditinggali, komunitas yang luar biasa dan sangat menyedihkan bahwa kami harus mengalami ini. Dukungan yang kami terima dari satu sama lain sangat luar biasa. Orang-orang saling memeriksa rumah satu sama lain dan saling mengirim pesan untuk mengabarkan keadaan mereka," tuturnya.
Sebagai informasi, kebakaran besar melanda Los Angeles sejak Selasa (7/1) lalu telah meratakan seluruh lingkungan sampai mengubah sebagian besar kota menjadi abu. Lebih dari 105.000 orang telah diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka, sementara 87.000 lainnya berada di bawah peringatan evakuasi tambahan, karena pihak berwenang berusaha menekan jumlah korban tewas yang telah mencapai 16.
Pada hari Minggu, Sheriff Daerah Los Angeles Robert Luna mengatakan penegak hukum telah menerima 16 laporan orang hilang sejak kebakaran terjadi minggu lalu. Warga di wilayah ini sekarang berada di bawah perintah evakuasi wajib, bahkan mereka yang rumahnya selamat dari kobaran api harus pergi ke tempat lain.
(dhw/dhw)