Sosok Nenek Salamah Pemilik Rumah Asli Betawi yang Dikepung Gedung Tinggi

Sosok Nenek Salamah Pemilik Rumah Asli Betawi yang Dikepung Gedung Tinggi

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Kamis, 09 Jan 2025 10:16 WIB
Salamah, pemilik rumah asli Betawi di Menteng Atas
Nenek Salamah Foto: Tarissa Delvianka
Jakarta -

Nenek Salamah adalah pemilik rumah Betawi yang berdiri di tengah area elite Setiabudi. Ia merupakan orang Betawi asli yang lahir pada 1938.

Ia sudah tinggal di kawasan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan sejak kecil. Awalnya sang ayah membangun rumah di kawasan tersebut. Desain rumahnya mengikuti kebanyakan model rumah pada masa itu milik orang-orang Betawi sekitar rumahnya.

"Betawi asli jadi saya yang tinggalin, jadi keponakan di sini, ini juga keponakan, keluarga banyak di sini kalau Idul Fitri," ujar Nenek Salamah di Jl. Menteng Atas Selatan I, Selasa (7/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan berusia 87 tahun itu dulu berprofesi sebagai guru agama. Semasa Salamah sudah menjadi pengajar, ayahnya memutuskan untuk pindah rumah tak jauh dari lokasi sebelumnya.

Bangunan rumah yang terbuat dari papan kayu dan anyaman bambu itu dibongkar dan dibangun kembali di lahan yang baru. Diperkirakan pemindahan itu terjadi pada tahun 1940-an.

ADVERTISEMENT

"Nggak dirobah (bentuk rumah), udah begini aja, cuma pindah tempat. Di sono (tanah lama) punya Abang, jadi kita di sini udah dibayar, pindah sini aja. Belum ada jalanan, masih kampung," jelasnya.

Rumah Betawi di Menteng AtasRumah Betawi di Menteng Atas Foto: Danica Adhitiawarman

Ia merasa nyaman tinggal di rumah tersebut karena dekat dengan anggota keluarganya, yakni kakak dan keponakannya. Nenek Salamah justru merasa tidak bisa tinggal di tempat selain rumahnya.

Suatu ketika ia pernah pindah rumah ke Bukit Duri mengikuti suaminya. Namun, ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya dan bersikukuh tak ingin pindah lagi.

"Nggak punya adek, nggak punya anak, ikutin suami. Ah nggak betah," ucapnya.

Nenek Salamah pun tinggal sendiri, tapi sekarang ditemani oleh sepasang suami istri yang mengurus dirinya lantaran sudah sepuh. Ia tak khawatir jika harus tinggal sendirian karena masih dikelilingi saudara, ipar, dan keponakan yang tinggal di dekat rumahnya. Ia juga merasa punya tanggung jawab terhadap keluarganya.

"Merasa tanggung jawab sama saudara, kita kan punya duit istilahnya, jadi dia (keluarga) perlu apa-apa bisa dekat ama Ibu, kalau di sana kejauhan," katanya.

Selain itu, ia juga merasa nyaman dengan bentuk rumah Betawi miliknya. Nenek Salamah tidak mengubah bentuk rumah, hanya beberapa perbaikan, seperti mengganti plafon dengan model yang sama, menambal dinding dengan triplek, dan memugar kamar mandi.

Tak hanya rumah, Nenek Salamah mempunyai lima kontrakan di depan dan belakang rumahnya. Kontrakan tersebut disewa untuk usaha bengkel dan parkiran, sehingga ia memiliki penghasilan setelah pensiun mengajar. Meski hidup sederhana, ia tak lupa untuk menyisihkan penghasilannya untuk menyantuni anak yatim.

"Alhamdulillah, asal nasib Ibu baik. Bisa untuk bekal makan, bekal yatim kasih 50 persen (dari penghasilan kontrakan). Kita nggak mentingin diri sendiri. Ibu udah bersyukur deh," ucapnya.

Pernah Ditawari Renovasi Sama Menteri

Nenek Salamah pernah ditawarkan untuk renovasi rumah oleh Tuty Alawiyah yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada 1998. Ia merupakan murid dari ulama Betawi terkemuka, KH. Abdullah Syafi'ie, yakni ayah Tuty. Maka tak heran Nenek Salamah memiliki kedekatan dengan Tuty.

"Haji Tuty kalau kemari, anak guru ibu kan itu dari ngajar ibu ngajar keliling ibu-ibu di mana. Terus kata dia gini 'Mah ntar (saya) selain ngajar jadi apaan?'. 'Lo tunggu aja tanggal mainnya', Tau-tau jadi menteri pemberdayaan wanita," imbuhnya.

Namun, Nenek Salamah menolak tawaran untuk renovasi rumah. Ia beralasan sudah tidak memiliki orang tua yang perlu dibuat senang dengan renovasi rumah. Ia juga mempertahankan bentuk rumah karena merupakan peninggalan orang tua.

"Dia (Tuty) mau suruh pakai nako (untuk jendela) depan. 'Ogah, gerah. Udah nggak ada bapak emak gue'," tutur Nenek Salamah.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(dhw/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads