Memasuki tahun 2025 dengan pemerintahan baru, tentu banyak sektor yang mengalami perubahan dan penyesuaian. Salah satunya adalah sektor properti. Lantas, bagaimana prospek properti di 2025?
Head Research Department Colliers, Ferry Salanto mengungkapkan dari beberapa sektor, rumah tapak tetap akan menjadi properti yang paling diminati di 2025. Hal ini dikarenakan rumah adalah kebutuhan primer. Selain itu, rumah tapak merupakan model hunian yang paling banyak diminati oleh masyarakat.
"Karena ini salah satu kebutuhan primer yang continue. Kalau rumah itu problemnnya daya beli dan kemudahan agar terserap. Demand-nya pasti, stok bisa diupayakan. Bisa dari investor lokal dan luar," kata Ferry dalam acara Colliers Virtual Media Briefing pada Rabu (8/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dari rumah tapak, apartemen justru perlu mendapat perhatian lebih di 2025. Menurut laporan kuartal IV 2024 Colliers, insentif PPN atau PPN DTP yang juga akan berlaku tahun ini, tidak akan memberikan perubahan besar terhadap tingkat permintaan di pasar apartemen.
"Penjualan unit yang ready stock (apartemen) ini tidak sebanyak di sektor perumahan. Ada beberapa proyek (apartemen) memang mencoba mengejar, terutama proyek-proyek baru. Tapi karena jangka waktunya (berlakunya PPN DTP) tidak terlalu panjang. Sementara kalau rumah itu bisa dikejar karena bisa per unit dan kurang dari 6 bulan. Apartemen kan agak sulit, butuh 2 atau 3 tahun sampai bisa jadi unit yang bisa mendapat PPN DTP," jelas Ferry.
Kemudian, untuk sektor hotel, ia menyebut sudah banyak kemajuan di 2024 dan akan meningkat di 2025. Namun, sektor ini juga akan menemui tantangan. Hal ini merupakan dampak dari Keputusan dari Kementerian Keuangan yang mengurangi anggaran perjalanan dinas ASN. Aturan baru ini diprediksi akan berdampak pada sektor hotel.
"Hotel akan menghadapi tantangan yang cukup signifikan. Sejauh ini (hotel) masih sangat bergantung pada market government (pemerintahan), kegiatan, dan pertemuan ASN," ujarnya.
Lalu, untuk sektor industrial di 2025 ada pergeseran dari yang sebelumnya didominasi oleh sektor data center, beralih ke sektor EV. Sektor logistik dan warehouse juga dinilai akan tetap berkembang ke depannya.
"Dari sisi industrial, sektor EV sekarang ini sudah akan menggantikan dominasi dari sektor data center. Sektor EV akan menjadi salah satu sektor yang berpengaruh pada penjualan lahan industri. Walaupun memang EV membutuhkan lahan yang cukup besar sehingga akan berkonsentrasi pada beberapa area lahan yang cukup luas," paparnya.
(aqi/das)