Viral di media sosial, seorang pemilik rumah sewa di China mengaku flatnya berubah menjadi peternakan ayam. Ia baru mengetahui hal ini setelah dua tahun tak mengunjungi propertinya.
Dilansir South China Morning Post, salah seorang tetangga, Wu mengungkapkan ia dan tetangga lainnya sering mencium bau busuk sejak penyewa rumah tersebut pindah.
Tentu saja mereka tak tinggal diam. Mereka telah mengajukan keluhan kepada otoritas perumahan mengenai bau busuk tersebut. Namun, penyewa rumah tidak memindahkan ayam tersebut, melainkan hanya menutup semua jendelanya agar bau busuk tak lagi tercium ke rumah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi yang dilakukan penyewa hanya menutup semua jendela rumah. Flat (rumah) tersebut rusak parah ketika pemiliknya mengetahui situasinya," ungkap Wu seperti yang dikutip, Jumat (3/1/2025).
Pemilik rumah sama frustasinya dengan tetangganya. Bahkan ia menaksir biaya renovasi rumah ini jauh lebih mahal daripada total biaya sewa penyewa selama 2 tahun.
"Ini bau. Baik lantai maupun dindingnya rusak parah. Perlu perbaikan dan harus didekorasi (ulang) semuanya. Kalau nggak begitu, nggak ada yang bisa tinggal di sini," kata pemilik rumah tersebut dalam unggahannya seperti yang dikutip pada Jumat (3/1/2025).
"Aku marah banget!" tambahnya.
Ia menuturkan kondisi dalam rumahnya begitu kacau. Terdapat puluhan ekor ayam yang tengah berkeliaran ke sana kemari saat ia masuk. Selain itu, terdapat sangkar atau tempat tinggal ayam. Pada saat ia berkunjung, penyewanya tengah berada di kamar tidur.
Sementara itu, unggahan pemilik rumah ini telah menarik perhatian banyak netizen. Bahkan menjadi isu hangat di China. Beberapa netizen ada yang meninggalkan komentar, mengkritik penyewa rumah yang tidak bertanggung jawab.
"Penyewanya sangat egois. menganggap rumah itu bukan miliknya, penyewa sengaja memanfaatkannya. Ia harus membayar ganti rugi atas tindakannya," kata salah satu akun.
"Bagaimana penyewa bisa hidup di lingkungan seperti itu? Bagaimana dia bisa menoleransi bau busuknya?" tulis pengguna akun lain.
Bahkan pengacara dari Firma Hukum Jilin Subang, Zhang Ying, juga ikut menanggapi kasus ini. Ia mengatakan KUH Perdata China mengatur bahwa pemilik rumah dapat mengakhiri kontrak sewa jika penyewa memakai rumah tersebut untuk tujuan lain, bukan sebagai tempat tinggal.
"Bahkan jika kontrak mereka tidak mencantumkan tujuan penggunaan properti, pemilik rumah masih dapat meminta penyewa untuk memberikan kompensasi karena rumah tersebut hancur karena penggunaan yang tidak wajar oleh penyewa," jelas Zhang.
(aqi/das)