Ratu properti asal Vietnam, Truong My Lan kini tengah harap-harap cemas setelah vonis hukuman mati jatuh pada dirinya. Ratu properti itu divonis hukuman mati karena telah melakukan korupsi senilai 304 triliun dong atau setara nyaris Rp 200 triliun.
Kasus itu mencuat pada tahun lalu saat Lan menggelapkan uang yang melibatkan dua perusahaan miliknya, Van Thinh Phat Holdings Group dan Saigon Commercial Bank. Lan divonis memperkaya dirinya sendiri lewat kongkalikong antar dua perusahaan tersebut.
Modusnya, Lan punya kuasa untuk mencairkan pinjaman dari Saigon Commercial Bank, di mana di perusahaan itu dia pemegang saham mayoritas sebesar 91,5 persen. Lan bisa mencairkan pinjaman itu meski dokumen belum lengkap. Modusnya, bila telah cair, pinjaman itu akan diantarkan oleh sopir Lan, Bui Van Dung ke rumahj Lan di Ho Chi Minh City District atau ke kantornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menhindari kecurigaan saat mengajukan pinjaman, Lan mendaftarkan pinjaman di bawah nama 875 individu dan perusahaaan. Semua penerima pinjaman proksi ini mengatakan kepada polisi bahwa mereka hanya menandatangani surat-surat tersebut atas perintah Lan, dan mereka tidak pernah menerima uang. Mereka terkejut mengetahui besarnya utang yang mereka miliki di bank ketika berbicara dengan penyelidik.
Sebanyak 1.284 pinjaman didaftarkan atas nama orang-orang dan perusahaan-perusahaan ini, dan Lan menggunakan versi agunan yang berbeda untuk mendapatkannya. Dalam banyak kasus, dia memalsukan nilai-nilainya berkali-kali untuk mengambil pinjaman besar.
Misalnya, ia menggunakan unit properti di kompleks perumahan Semenanjung Saigon di Distrik 7 sebagai jaminan yang bernilai 584,4 triliun dong, padahal nilai sebenarnya diperkirakan mencapai 22 triliun dong, atau 3,7% dari jumlah yang disebutkan, menurut penyelidik.
Ia juga bolak-balik menukarkan agunan dengan pinjaman baru, bahkan dalam beberapa kasus hingga 12 kali.
Nilai total dari berbagai jaminan yang dia gunakan adalah 108 triliun dong pada saat penyelidikan, meskipun dalam pembukuan nilainya hampir lima kali lipat dari nilai 487 triliun dong.
![]() |
Penarikan ilegal Lan dan komplotannya menyebabkan kerugian 500 triliun dong di SCB, kata polisi. Setelah SCB mengalami kebangkrutan pada bulan Oktober 2022, bank sentral menempatkan pemberi pinjaman swasta di bawah kendali khusus untuk membatasi dampak negatif terhadap SCB dan lembaga kredit pada umumnya.
Lan yang juga dikenal dengan nama lain Truong Moi adalah pengusaha kawakan yang bergerak di sektor properti. Perusahaannya yang lain, Van Thinh Phat Group adalah pemegang land bank (lahan) di kawasan premium Ho Chi Minh City. Perusahaan yang bergerak di sektor properti, restoran dan hotel ini didirikan oleh Lan pada 1992. Lan juga bersuamikan seorang pengusaha properti terkenal di Hong Kong yaitu Eric Chu.
Divonis Hukuman Mati
Atas kasus korupsi yang disebut terbesar di Asia Tenggara itu, Lan harus menerima vonis hukuman mati. Lan dijatuhi hukuman yang berat mengingat keseriusan kasus tersebut. Ia merupakan pimpinan dari perusahaan kriminal yang terencana sedemikian rupa, sehingga memiliki konsekuensi serius, bahkan tidak ada kemungkinan uangnya dapat diperoleh kembali.
Tindakan Lan dianggap tidak hanya melanggar hak pengelolaan properti individu dan organisasi, tetapi juga mendorong SCB ke dalam kendali khusus serta mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Partai dan Negara.
Selain itu, sebanyak 86 orang terlibat dan diadili dalam kasus ini dengan tudingan membuat permohonan pinjaman palsu untuk menarik uang dari Bank Saigon. Salah satunya termasuk sang suami, investor Hong Kong Eric Chu Nap-Kee.
Lalu, keponakan Lan, Truong Hue Van yang merupakan CEO Van Thinh Phat juga diadili. Adapun, 84 terdakwa dalam kasus tersebut menerima hukuman mulai dari masa percobaan selama tiga tahun hingga penjara seumur hidup.
![]() |
Berjanji kembalikan uang korupsi
Dilansir Fortune, Rabu (27/11/2024), Truong mengajukan banding atas hukumannya di pengadilan di Kota Ho Chi Minh, dan putusannya diperkirakan akan keluar dalam beberapa hari mendatang.
"Pikiran saya hanyalah bagaimana membayar utang kepada SBV (Bank Negara Vietnam) dan rakyat. Saya tidak memikirkan kerugian bagi diri saya dan keluarga saya," ujar Truong dalam pernyataan terakhirnya di pengadilan.
"Mohon pertimbangkan kembali dan kurangi hukuman saya," pintanya kepada pengadilan.
Jaksa Sebut Mega Korupsi Ratu Properti Vietnam Rugikan Negara Rp 430 T
Menurut hukum Vietnam, Lan dapat terhindar dari hukuman mati jika dia secara proaktif mengembalikan tiga perempat aset yang digelapkan dan dinilai telah bekerja sama secara memadai dengan pihak berwenang.
Namun jaksa penuntut berpendapat bahwa ia tidak memenuhi persyaratan. Selain itu jaksa menilai kejahatan yang dia lakukan adalah yang Terbesar dan belum pernah terjadi sebelumnya.
(zlf/das)