2025 Sektor Properti Diramal Bergairah, Ini Pemicunya

2025 Sektor Properti Diramal Bergairah, Ini Pemicunya

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Rabu, 11 Des 2024 06:45 WIB
Real estate or property investment. Home mortgage loan rate. Saving money for retirement concept. Coin stack on international banknotes with house model on table. Business growth background
Ilustrasi properti. Foto: Getty Images/iStockphoto/Zephyr18
Jakarta -

Pengamat Properti Stellar Property, M. Gali Ade Nofrans memprediksi sektor properti di 2025 akan tetap stabil. Hal ini dilihat dari pertumbuhannya pada beberapa tahun ke belakang yang bertahan di rate 1,5% sampai 2%.

Namun, sektor properti di 2025 memiliki peluang untuk bertumbuh di atas 2% mengingat saat ini sudah ada kementerian khusus yang berfokus pada perumahan rakyat yakni Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Selain itu, adanya regulasi baru dan sederet insentif dari pemerintah juga dapat mendorong peningkatan penjualan properti di Indonesia.

"Jadi kalau bicara di tahun 2025 dengan adanya pemerintahan baru, ada kementerian baru, dan juga regulasi yang baru, optimisnya memang kita pengen ada adaptasi yang cepat gitu, dari pemerintah, market, dan juga dari pelaku industri," kata pria yang disapa Nofrans dalam acara Banking & Property Outlook 2025: Era Baru Kebangkitan Industri Properti di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, ia memprediksi pertumbuhan properti di 2025 jika terjadi peningkatan, bisa mencapai 2,2% hingga 2,3%. Angka ini lebih tinggi dari 10 tahun terakhir (2014-2024) yang menyentuh rata-rata di 1,9%.

"Menurut saya harusnya stabil juga dengan tahun lalu atau paling tidak ada peningkatan 15 sampai 20% angkanya dari tahun sebelumnya. Jadi tahun sebelumnya 1,9. Mungkin tahun 2025 di angka 2,2% sampai 2,3% pertumbuhan penjualan propertinya," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, adanya Program 3 Juta Rumah, bisa menjadi target pembangunan masif untuk mengatasi backlog perumahan ke depannya. Selain peningkatan jumlah hunian, diharapkan juga konstruksi yang digunakan pada setiap hunian sudah modern dan memiliki kualitas yang baik.

Adanya insentif pajak seperti pembebasan PPN dan BPHTB, ia nilai sebagai langkah yang bagus untuk meringankan masyarakat untuk membeli rumah.

"Segmen pembeli rumah sangat diuntungkan apabila wacana ini (pembebasan PPN) terjadi karena bebas dari PPN yang naik menjadi 12% pada 2025," ucapnya.

Menurutnya tahun depan hunian di perkotaan besar, terutama di Jabodetabek akan lebih banyak pembangunan berbentuk hunian vertikal terutama yang dekat dengan transportasi massal atau biasa disebut dengan TOD (Transit Oriented Development). Di dalam hunian ini juga bukan hanya hunian, melainkan ada area komersial terutama yang menjual kebutuhan sehari-hari sehingga penghuni tidak perlu keluar gedung untuk berbelanja.

Dari segi pemasaran, transaksi, dan manajemen properti pada tahun depan diproyeksi akan lebih banyak menggunakan sistem digital.

Di balik itu, ia juga mengingatkan beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh sektor properti. Seperti kendala pada kesiapan tanah, material pendukung pembangunan, birokrasi perizinan, birokrasi pengesahan regulasi di antara pemerintah terkait, hingga masalah daya beli masyarakat yang menjadi faktor penting terhadap penjualan sektor properti.

(aqi/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads