Bintang film Harry Potter, Rupert Grint berjuang selama dua tahun untuk mendapat izin mengubah rumahnya menjadi apartemen. Rencananya sempat ditentang oleh warga lantaran dinilai merusak lingkungan.
Mengutip dari The Sun, Grint akan merombak total sebuah rumah historis seharga Β£5,4 juta atau sekitar Rp 109 miliar (kurs Rp 20.187) di Hertfordshire. Pemeran Ron Weasley itu sempat memicu keributan atas rencana pembangunan desa ekologi dengan 15 rumah.
Dia ingin mengubah rumah utama menjadi enam apartemen mewah dan merobohkan gudang besar berukuran sekitar 30 x 14 meter serta rumah kaca untuk memberi ruang bagi lima rumah terpisah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belasan penduduk setempat menolak skema yang diusulkannya. Mereka menyebut pembangunan itu tidak pantas di tanah sabuk hijau dan kawasan konservasi.
Mereka juga menyinggung soal hilangnya pepohonan, peningkatan lalu lintas, dan terganggunya satwa liar seperti luwak, kelelawar, burung, tupai, dan rusa muntjak.
Pria berusia 36 tahun itu bahkan dituduh berusaha membujuk tetangga dan dewan paroki setempat dengan menawarkan tanah gratis untuk taman luas dan ruang terbuka umum.
Para perencana di dewan setempat pun akhirnya memberikan izin untuk pembangunan tersebut setelah aktor itu juga berjanji untuk membangun empat rumah terjangkau.
"Pembangunan tersebut akan mengakibatkan kerusakan pada keterbukaan visual sabuk hijau karena adanya pembangunan di beberapa bagian lokasi yang saat ini belum ada. Namun, kerusakan yang teridentifikasi dianggap terbatas dan karenanya sesuai, mengingat kontribusi terhadap perumahan terjangkau yang diusulkan sebagai bagian dari pembangunan," kata mereka, dikutip dari The Sun, Senin (2/12/2024).
Penyediaan empat unit rumah terjangkau menjadi bagian dengan bobot yang signifikan dari skema yang diajukan.
Grint masih berusia 11 tahun ketika berperan sebagai Ron Weasley dalam franchise film Harry Potter. Ia dilaporkan memiliki kekayaan senilai Β£42 juta atau setara Rp 847,8 miliar dan portofolio properti yang mengesankan.
Dia membeli properti itu pada tahun 2009, tapi diyakini tidak pernah benar-benar tinggal di sana. Ia bahkan pernah mencoba menjualnya seharga Β£6 juta atau sekitar Rp 121 miliar pada tahun 2018.
Properti tersebut dilengkapi dengan kolam renang indoor, jacuzzi, bar, dua ruang bioskop, gym, ruang game, dan toko wine. Properti seluas 22 hektare itu terdiri dari dua pondok, flat untuk staf, kolam renang outdoor, lapangan tenis, dua taman, dan padang rumput.
Agen real estate menggambarkan rumah itu sebagai rumah elegan abad ke-18 yang memerlukan renovasi di taman yang damai. Kini, rumah utama yang disebut 'The Lodge' bakal disulap menjadi lima apartemen dua kamar tidur dan satu flat tiga kamar tidur.
Selain itu, akan ada empat pondok teras berisi dua kamar tidur, akses baru, jalur hutan, padang rumput, dan kolam. Rumah-rumah tersebut akan ditenagai oleh pompa panas sumber tanah dan panel surya dengan atap hijau dan pemanenan air hujan.
Dalam sebuah laporan, petugas perencana mengatakan pembangunan ini mengusulkan rumah netral karbon dan beberapa fitur berkelanjutan lainnya yang melebihi apa yang biasanya diharapkan dari rumah semacam ini.
"Oleh karena itu, pembangunan ini akan membatasi dampaknya terhadap perubahan iklim untuk jangka panjang. Manfaat lingkungan ini mendapat perhatian yang cukup," katanya.
Grint harus membayar hampir Β£100.000 (Rp 2 miliar) untuk sekolah setempat, perpustakaan, dan layanan pemuda, termasuk Β£10.000 (Rp 201 juta) per tahun untuk pemeliharaan tanah hibah tersebut.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/das)