Jangan Abai! Ini Pentingnya Sistem Kelistrikan di Gedung

Jangan Abai! Ini Pentingnya Sistem Kelistrikan di Gedung

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Rabu, 27 Nov 2024 18:15 WIB
Power saving concept. Asia man changing compact-fluorescent (CFL) bulbs with new LED light bulb.
Ilustrasi listrik Foto: Getty Images/iStockphoto/Pornpak Khunatorn
Jakarta -

Saat pembangunan gedung baru, salah satu hal yang tidak boleh terlewat adalah sistem kelistrikan. Jika tidak ada sistem kelistrikan, maka bangunan belum bisa berfungsi maksimal karena terkait dengan pencahayaan hingga pendinginan suhu udara melalui AC.

Apabila sistem kelistrikan tidak dipasang dengan benar, justru bisa menimbulkan bencana. Contohnya kebakaran.

"Jika kelistrikan dan elektro tidak dipasang baik, maka akan membawa petaka, seperti kebakaran dan sebagainya. Instalasi listrik merupakan aspek krusial dalam bangunan. Jika tidak sesuai standar, berisiko memicu kebakaran akibat korsleting," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti dalam acara Munasus 2024 Himpunan Ahli Elektro Indonesia (HAEI) di Hotel Bidakara Jakarta, dikutip Rabu (27/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diana mengatakan, keselamatan instalasi listrik bangunan tidak lepas dari standard yang jelas, terukur dan harus ada sertifikasi.

Sementara itu, Ketua Umum HAEI, Achmad Sutowo Sutopo mengatakan Munasus 2024 sebagai respons atas perubahan regulasi, yaitu PP No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP No. 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan regulasi turunannya melalui Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021 tentang Akreditasi Asosiasi Perusahaan, Asosiasi Profesi dan Rantai Pasok. Agenda lain Munasus HAEI adalah perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

ADVERTISEMENT

"Munasus 2024 HAEI sebagai bentuk respons atas PP No. 14/2021. HAEI telah menindaklanjuti regulasi tersebut dengan membentuk tim kecil khusus untuk menyiapkan dokumen sebagai persyaratan Asosiasi Profesi Terakreditasi/APT. Pada Januari 2023, tim khusus ini mulai bekerja secara intens, terus berkomunikasi dan konsultansi dengan tim APT LPJK [Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi] untuk mendapatkan penjelasan tentang syarat dan ketentuan agar HAE menjadi asosiasi profesi yang terakreditasi," ujar Sutowo.

Menurutnya, tim kecil HAEI berhasil menyampaikan berbagai dokumen persyaratan dengan lancar di LPJK. Proses input/upload data anggota HAEI masih berproses.

Sambil proses akreditasi di LPJK, secara paralel HAEI menyelenggarakan Sertifikat Kompetensi (Serkom) bekerja sama dengan Ikatan Ahli Teknik Ketenagalistrikan Indonesia (IATKI) Bandung. Pasalnya, banyak Sertifikat Keahlian (SKA) anggota HAEI yang masa berlakunya hampir berakhir.

"Serkom telah dilaksanakan 8 batch dari Maret-November 2023 yang diikuti oleh total 57 orang anggota HAEI tanpa dipungut biaya," tegas Sutowo.

Sutowo menambahkan, HAEI juga melakukan upaya lain seperti penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Program Studi Program Profesi Insinyur di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2023. Sebanyak 40 anggota HAEI mengikuti Program Studi Program Profesi Insinyur UGM dan pada tahun 2023 dan sebanyak 33 anggota pada 2024.

Kemudian, MoU dengan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Pada 2023, 22 anggota HAE mengikuti Program Studi Program Profesi Insinyur di UMI dan 17 anggota pada tahun 2024. Selain itu, HAEI juga melakukan MoU dengan ISTN untuk mengikuti program studi S2 di semester ganjil 2024. Program studi S2 ISTN ini diikuti oleh 22 mahasiswa praktisi pada konsultan perancang mechanical, electrical and plumbing (MEP) yang merupakan anggota HAEI. Dari 22 mahasiswa tersebut, 17 orang mengambil program pascasarjana (S2) Teknik Elektro dan 5 orang S2 Teknik Mesin ISTN.

Achmad berharap agar Munasus dapat menampung aspirasi seluruh anggota dan tersampaikan kepada pemerintah. Ia juga berharap agar HAEI bisa terakreditasi di LPJK.

"Kami berharap ini menjadi exit plan agar bidang elektrikal tetap menjadi bagian penting dari sebuah bangunan gedung. Kami tetapkan HAEI menjadi asosiasi profesi khusus, tidak bercabang," tutupnya.

HAEI merupakan organisasi elektro yang menghimpun para ahli bidang kelistrikan. Pada awal berdiri di Bandung pada tanggal 30 Juni 1977, nama organisasi ini Himpunan Ahli Elektroteknik Indonesia. Kemudian dalam Musyawarah Nasional (Munas) pada 27 April 2005 diganti menjadi Himpunan Ahli Elektro Indonesia.




(abr/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads