Keberadaan rumah kumuh di Thailand ternyata bukan sebuah aib. Rumah kumuh di sana justru menjadi incaran wisatawan yang membutuhkan penginapan murah. Antusias peminatnya bahkan hampir menyaingi hotel berbintang di tengah kota Bangkok.
Melansir dari Asia One, rumah kumuh di Thailand menawarkan penginapan yang sangat murah yakni antara 19 baht atau Rp 8.713 (Kurs Rp 458) hingga 360 baht atau Rp 165.121 per malam. Sistem penyewaan rumah kumuh ini juga mudah, bisa secara online seperti melalui aplikasi Airbnb.
Meskipun tampilan penginapannya kumuh, para pemilik rumah transparan mengenai kondisi kamarnya dan menawarkan kenyamanan bagi tamunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dilakukan oleh pemilik penginapan Boss Room 3, Supoj ia menyertakan gambar asli bangunan dan kamar yang disewakan. Kemudian, ia menambahkan fasilitas penunjang yakni Wi-Fi agar tamu-tamunya betah. Ia juga menjamin dapat melayani para tamunya layaknya keluarganya sendiri.
"Saya mencintai setiap tamu seperti keluarga, bayangkan Anda bersama anggota keluarga atau teman baru. Silakan (jangan ragu) menghubungi saya kapan saja selama Anda menginap jika Anda membutuhkan bantuan," tulisnya dalam deskripsi iklan di aplikasi pemesanan kamar.
Supoj mengaku tidak keberatan berbagi tempat tinggal dengan orang asing, selain mendapatkan keuntungan dari biaya sewa, ia juga bisa menambah teman dari berbagai negara.
"Meski rumah ini terlihat kumuh, namun masyarakat yang tinggal di sini sangat asik," ujarnya kepada Vision Thailand seperti yang dikutip Rabu (20/11/2024).
Kepercayaan wisatawan terhadap penginapan di rumah kumuh ke depannya mungkin akan meningkat. Menurut Vision Thailand, saat ini ada sekitar 8 hingga 10 penduduk yang menyewa rumah kumuh ini dan sebagian besar memilih untuk menginap jangka panjang bahkan ada yang sampai satu tahun.
Kemudian, ulasan tamu-tamu sebelumnya juga bagus bahkan rating ulasan secara keseluruhan mencapai 4,9 bintang.
Kondisi Kamar yang Disewakan
![]() |
Rumah kumuh yang Supoj tempati sekaligus yang ia sewakan merupakan rumah tua bergaya Thailand warisan dari pamannya.
Alasannya menjadikan rumahnya sebagai penginapan karena ia takut kegelapan dan hantu sehingga butuh teman. Selain itu, ia juga membutuhkan biaya untuk merenovasi tempat tersebut.
Di dalam rumah tersebut terdapat 7 kamar. Jika kamu penasaran dengan bentuk kamarnya, tentu kamu tidak akan menemukan kasur besar yang empuk dan mewah, kasur di sini tidak memiliki dipan dan hanya diletakkan di lantai.
Dinding kamarnya pun beberapa ada yang dari kayu atau beton yang tidak dicat dengan merata. Setiap suara dari masing-masing kamar dapat terdengar jelas di rumah ini, bahkan ada tamu yang mengobrol lintas kamar hanya dari lubang di dinding.
Jendela bisa dibuka kapan saja, terutama saat panas, tapi risikonya kamu bisa digigit nyamuk. Beruntungnya, pemilik rumah tersebut menyiapkan jarring-jaring penutup seperti kelambu di atas kasur agar tidurnya tidak terganggu suara nyamuk.
Meskipun sederhana, penginapan di rumah kumuh ini sudah habis dipesan hingga Februari 2026.
(aqi/das)