Cerita Nenek Hasna yang tinggal di rumah 2x3 bersama 12 orang keluarganya mengundang simpati dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara). Setelah memberikan rumah sewa untuk Nenek Hasna, Ara dikabarkan akan datang sore ini.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua RW 012 Imron Buchori, di lokasi Jalan Tanah Tinggi Gang Buchari, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
"Ini kita dapat informasi dari staf Menteri PKP. Staf menteri ini sudah mengambil action terkait dengan Ibu Hasna. Saya sendiri udah dapat informasi kemungkinan antara jam 2 atau 3 ini beliau akan datang dari Menteri PKP dengan stafnya. Dan saya sudah konfirmasi Pak Ara akan datang," ujar kepada detikProperti di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamatan detikProperti di lokasi, perangkat desa, keamanan, dan petugas terkait sudah berkumpul menunggu kedatangan Ara. Ara dijadwalkan akan tiba pada pukul 15.00.
Sebelumnya, Ara juga sudah memberikan bantuan berupa rumah sewa. Ara pun datang menengok wanita berusia 62 tahun itu di rumahnya.
"Menteri Ara mendapatkan laporan bahwa ada seorang ibu yang bekerja sebagai pengumpul botol plastik. Tinggal di rumah dengan luas 2x3 meter, dengan kondisi yang tidak layak," tulis narasi dalam video kunjungan Ara ke rumah Nenek Hasna seperti yang dikutip dari unggahan TikTok resmi Kementerian PKP, Sabtu akhir pekan lalu.
Dilihat detikcom, Ara datang memakai baju abu-bau dengan corak silver dan coklat, berjalan kaki melewati gang-gang sempit. Sesampainya di depan rumah Nenek Hasna, Ara menyapa penghuni rumah dan ikut masuk melihat kondisi dalamnya.
"Berapa orang?" tanya Ara kepada Nenek Hasna.
"(Ada) 13, cuma yang sono rumah bibinya di sana tinggal soalnya di sini sempit," jawab Nenek Hasna.
Awalnya Ara menawarkan Nenek Hasna untuk pindah ke Rusun Pasar Rumput yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan
"Ibu mau tinggal di sini atau ke Rumah Susun Pasar Rumput?" tawarnya.
Namun, tawaran tersebut dirasa kurang cocok untuk keluarga Nenek Hasna mengingat beberapa cucunya sekolah di daerah Jakarta Pusat. Asisten Menteri PKP, Prima kemudian menemui Nenek Hasna dan mengabarkan pihaknya telah mencari rumah baru yang lebih layak dan bukan di Rusun Pasar Rumput.
"Tadi juga sudah kita beli beberapa sembako. Jadi habis ini, kita coba cari tempat ya. Harapannya, malam ini ibu sudah pindah," kata Prima dalam video yang sama.
Lokasi rumah baru tersebut sekitar 250 meter dari rumah lamanya, dekat dari jalan besar, meskipun tetap berada di dalam gang kecil. Diketahui, rumah tersebut disewa selama 6 bulan ke depan.
"Satu lantai. Ini sekitar 2,5 meter (lebar depannya)," sebut Prima.
Saat video ini tayang, Nenek Hasna dan keluarganya telah pindah ke rumah baru tersebut. Salah satu kamar sudah diisi dengan kasur lipat, di ruang tamu terdapat lemari, dan di bagian dapur sudah terpasang kompos gas.
Sebelumnya tim detikcom juga menengok kondisi rumah Nenek Hasna pada Selasa (5/11/2024). Nenek Hasna mengatakan ia membeli rumah tersebut seharga Rp 1 juta. Pada saat itu, bangunan masih dari material kayu.
"Tahunnya lupa, rumah masih sejuta (Rp 1 juta). Beli sejuta nggak kayak begini (bentuknya)," ujar Nenek Hasna kepada detikProperti.
"Rumah kayu, lupa (tahun beli) zaman dulu murah. Zaman sekarang mah boro-boro dapat sejuta," tambahnya.
"Tidur ya begitu aja, meringkel," tuturnya.
"Sempit. Tidur aja menekuk kaki," tambah Nenek Hasna.
(zlf/zlf)