Pihak Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) membeberkan saat ini ada 3 negara yang berminat untuk ikut program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Beberapa negara tersebut yaitu China, Uni Emirat Arab khususnya Dubai, dan Qatar.
"(Minat investor asing?) ada, jadi kebetulan Pak Wamen (Fahri Hamzah) sedang ke China, kemudian Pak Presiden juga akan ke beberapa negara, nampaknya ada beberapa negara yang tertarik untuk mendukung program ini," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
Terkait 3 negara yang minat untuk program 3 juta rumah, kata Iwan yang kini bekerja untuk Kementerian PKP, belum tahu pasti apa kerja sama seperti apa yang akan diberikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pertama saya dengar pertama ada Tiongkok, kedua Dubai, ada Qatar. Minat sudah disampaikan, ada rencana untuk menekan MoU, tetapi kami sebagai birokrat ingin memastikan itu clear, jangan sampai menjadi investasi tapi kemudian beban negara atau beban rakyat di kemudian hari," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengaku sudah ada beberapa negara yang berminat untuk ikut membangun 1 juta hunian di perkotaan dalam program 3 juta rumah. Beberapa di antaranya adalah Qatar dan China.
"Di sini, konsep dari kita Satgas adalah kita akan nanti mengundang perusahaan-perusahaan dari China, Qatar, Abu Dhabi, Singapura, dan Malaysia masuk. Dan saya bisa lapor sudah ada indikasi sukses," paparnya dalam Propertinomics Exclusive Dialogue di Hotel Grand Sahid, Kamis (10/10/2024).
Perusahaan Qatar, kata Hashim, berminat untuk turut andil membangun 1 juta hunian di perkotaan dengan syarat tidak boleh rugi, namun untungnya juga jangan terlalu banyak. Yang penting adalah demand atau kebutuhan akan 1 juta unit hunian itu ada.
Selain itu, ada juga perusahaan asal China yang menyatakan minat untuk turut andil membangun 1 juta unit hunian di perkotaan. Perusahaan tersebut, kata Hashim, adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia yaitu China State Construction Engineering Corporation.
"China State Construction Engineering Corporation, terbesar, karyawan 380.000, one of the big 10 companies, number 14 companies di Fortune 500 di dunia, datang ke saya 13 orang. Mereka sudah menyatakan mereka sanggup. 'tahun lalu kami sudah bangun 880.000 unit apartemen, tahun lalu'. Dengan kata lain, kalau diminta, mereka bisa bikin seluruhnya 1 juta (hunian)," bebernya.
Walau demikian, Hashim mengatakan tidak akan memberikan seluruh proyek pembangunan 1 juta hunian kepada 1 perusahaan saja, namun akan diberikan ke perusahaan lain juga.
"Spread the cake, spread the pie. Kontraktor nasional banyak yang mampu, silakan. Kriteria-kriterianya jelas, tertib, silakan. Dari China silakan, dari Turki silakan, dari mana-mana, dari Qatar silakan," tuturnya.
(abr/das)