.webp)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) hadir dalam acara Open House Rusun Pasar Rumput pada Jumat (1/11/2024). Dalam kunjungannya ini, Ara mengumumkan Pemerintah Jakarta telah menetapkan biaya sewa terbaru yakni dari Rp 1,1 juta hingga Rp 2,25 juta.
"Saya senang kepada Pemda DKI karena paling murah harganya Rp 1,1 juta. Kemudian paling mahal Rp 2.250.000," ujar Ara di Rusunawa Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Menanggapi hal ini, Pengamat Perkotaan, Yayat Supriatna mengatakan penetapan harga sewa ini adalah keputusan yang tepat. Sebab, sebelumnya harga sewa yang ia tahu mencapai Rp 3,5 juta per bulannya. Untuk tempat tinggal berbentuk rusun, harga sewa tersebut terlalu mahal dan masyarakat pasti lebih memilih tinggal di kosan, apartemen, atau kontrakan kecil di gang kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar rumput kan tadinya mahal banget Rp 3,5 juta. Terus diturunkan Rp 1,4 juta. Kalau misalnya pun Rp 3,5 juta itu yang bisa masuk yang gajinya di atas Rp 10 juta ke atas. Tapi kalau Rp 10 juta ke atas tinggal di rumah sosial, ah sorry ya. Mendingan gue cari kos yang lebih lengkap," ujarnya.
Meskipun harga sewanya sudah lebih masuk di kantong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), ia mempertanyakan besaran Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Hunian vertikal biasanya memiliki IPL yang beragam tergantung pada luas unit yang disewa.
"IPL-nya berapa? Ini kan belum dihitung. IPL itu yang agak sedikit-sedikit lebih mahal. Terus, nah, jadi sekarang IPL-nya bisa diturunkan tidak," ujarnya.
Menilik dari catatan detikcom, Ketua Umum DPP Persatuan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (P3RSI), Adjit Lauhatta sempat mengungkapkan nilai IPL paling rendah sekitar Rp 22.000 dan paling tinggi Rp 80.000 per meternya.
Terpisah, Pengamat Properti sekaligus Direktur PT. Global Asset Management, Steve Sudijanto menjelaskan alasan IPL di hunian vertikal mahal, salah satunya karena penggunaan lift.
"Lift itu harus dirawat. Talinya, slingnya terus komponennya banyak yang harus dirawat karena faktor keamanan. Terus kedua sling harus sering diganti. Itu talinya lumayan mahal. Terus kedua elektroniknya, safetynya yaitu kalau macet itu ada remnya. Terus ada tambahan power supply kalau listrik mati, lift itu akan menuju ke lantai terdekat, itu membutuhkan aki atau baterai kering," jelasnya.
Fasilitas bersama yang memerlukan biaya perawatan dari IPL adalah alat pendeteksi kebakaran, pompa air, speaker tiap lantai, hingga CCTV. Selain itu, lingkungan tempat tinggal kita perlu memiliki petugas keamanan dan kebersihan. Setiap bulannya mereka bisa dibayar dengan IPL tersebut.
Sebelumnya, Ara menyebutkan Rusunawa Pasar Rumput terdiri dari 1.984 unit. Namun, yang dapat disewakan hanya 1.536 unit karena sisa 418 digratiskan selama setahun untuk korban kebakaran Manggarai.
Ke depannya, rusun ini juga akan menjadi tempat tinggal bagi terdampak relokasi penataan Kali Ciliwung pada tahun 2025. Sebanyak 271 unit akan disediakan secara gratis seperti korban kebakaran Manggarai.
"Tahun depan berarti ada relokasi untuk penataan Kali Ciliwung sejumlah 271 keluarga," imbuhnya.
Unit yang kosong akan diprioritaskan untuk masyarakat sekitar, ASN, TNI, POLRI, guru, pedagang, hingga dari masyarakat milenial.
"Sudah sepakati ada 7 komponen. Yang pertama kami minta masyarakat sekitar, yang kedua ASN berpenghasilan rendah, yang ketiga TNI tahap pertama maksimal bintara, yang keempat POLRI yang juga pangkatnya rendah," pungkasnya.
(aqi/abr)
