Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) baru saja meresmikan pembangunan rumah gratis buat masyarakat di Tangerang, Banten. Pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma atau Aguan sebagai pengembang perumahan itu akan menggelontorkan dana sekitar Rp 60 miliar.
Aguan mengungkapkan dana tersebut bersumber dari PT Pantai Indah Kapuk Dua yang merupakan bagian dari Agung Sedayu Group.
"(Pembangunan perumahan) Itu dananya dari perusahaan dari PIK 2. Perusahaan memang kita siapkan dana CSR-nya. Jadi untuk semua dananya sekitar Rp 60 miliar, memang kita udah siapin memang kita dari perusahaan memang siapkan setiapkan tahun ada sisihkan dari CSR-nya," ujar Aguan di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diungkapkan dalam groundbreaking perumahan gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibangun di atas tanah Menteri PKP Maruarar Sirait.
Perumahan ini dibangun di lahan hibah dari perusahaan Ara seluas 2,5 hektare. Diketahui, akan ada 250 unit rumah tipe 36 yang akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat. Pembangunan tersebut rencananya akan berlangsung selama 8 bulan.
Untuk ke depannya, Aguan masih harus melihat kebutuhan rumah di daerah Tangerang tersebut untuk menentukan akan menambah jumlah rumah. Sebab, kawasan tersebut sudah banyak yang mempunyai rumah tersebut, sehingga ia akan mempertimbangkan kawasan lain buat membangun rumah gratis lagi.
"Kalau di sini perlunya sampai gimana kita belum tahu karena di sekitar sini karena daerah industri banyak yang udah punya rumah sendiri. Jadi konsepnya belum tentu dikasih rumah di sini," katanya.
Menurutnya, konsep gotong royong membangun rumah untuk masyarakat bisa berupa berbagai macam cara. Misalnya, merenovasi rumah tidak layak huni di perkampungan.
"Rumah di kampung yang kurang bagus, itu di tempat rumah dia direnovasi. (Program gotong royong) itu konsepnya banyak macam," imbuhnya.
Tak cukup sampai di situ, ia mengungkapkan akan membangun rumah gratis lagi di kawasan lain.
"Ya memang kadang-kadang kan saya bilang kita udah bangun begitu banyak, pengalaman kita cukup banyak, kita bisa kasih saran ke Bapak Menteri, 'Pak menteri di sini mendingan ini'. Dan sekitar sini punya rakyat nggak begitu padat kita kira-kira begini. Kita akan ada lagi di tempat lain, nanti Pak Menteri yang laporan," pungkasnya.
(dhw/dhw)