Kasur yang ada di kamar tidur, menjadi tempat yang nyaman saat ingin beristirahat setelah aktivitas yang panjang. Namun, apakah kamu tahu, sebelum senyaman sekarang, manusia zaman dahulu hanya tidur dengan alas tanah.
Dari yang sederhana hingga kini adanya teknologi yang maju, kasur telah mengalami transformasi panjang selama berabad-abad.
Sejarah Awal Adanya Kasur
Melansir Perfectly Snug, Kamis (31/10/2024), kasur awalnya hanya terdiri dari tumpukan jerami atau bahan tanaman kering yang ditutupi kulit binatang. Orang Mesir Kuno menganggap tidur merupakan hal yang serius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 3000 SM, tempat tidur mulai ditinggikan untuk merubah yang awalnya orang tidur di tanah dan juga untuk menjauhkannya dari makhluk yang merayap. Tempat tidur ini dihiasi dengan ukiran rumit dan tatahan emas yang mencerminkan pentingnya istirahat.
Firaun dan bangsawan menyukai kasur yang diisi wol atau bulu yang menambah lapisan kemewahan ekstra pada aktivitas tidur mereka.
Bangsa Yunani dan Romawi mengisi kasur mereka dengan alang-alang, jerami, dan wol, sehingga menciptakan permukaan tidur yang lebih lembut. Di Roma kuno, konsep kasur air lahir yang digunakan orang Romawi kaya tidur di atas kulit kambing yang diisi air.
![]() |
Selama Abad Pertengahan, kebanyakan orang tidur di kasur sederhana yang diisi jerami atau jerami kering yang dibungkus kain kasar. Untuk orang yang kaya, lebih menyukai kasur yang diisi bulu halus.
Periode Renaisans menyaksikan kemajuan signifikan dalam desain kasur, kasur mulai dilapisi dengan kain yang lebih halus seperti beludru dan sutra. Konsep penutup kasur muncul memungkinkan pembersih dan perawatan yang lebih mudah.
Teknik ini membantu menjaga bahan isian tetap terdistribusi secara merata, mencegah gumpalan, dan memperpanjang umur kasur. Pondasi untuk konstruksi kasur modern diletakkan sepotong demi sepotong.
Pada tahun 1871, Heinrich Westphal menemukan kasur pegas yang baru populer pada tahun 1930-an. Inovasi ini menampilkan sistem kumparan baja yang memberikan dukungan dan daya tahan yang lebih baik dibandingkan kasur biasa.
Tahun 1970-an, NASA mengembangkan busa memori dan busa memori gel pendingin. Hal ini untuk meningkatkan bantalan kursi dan perlindungan benturan bagi pilot dan penumpang pesawat.
Kemampuan busa memori menyesuaikan dengan bentuk tubuh dan mendistribusikan berat secara merata, menjadikannya pilihan populer untuk kasur dan bantal.
Busa lateks alami dan sintesis juga memasuki pasar kasur, menawarkan daya tahan, responsivitas, dan sifat antimikroba alami. Kasur angin muncul sebagai alternatif lain, yang memungkinkan penggunaan untuk menyesuaikan kekencangan kasur.
Abad ke-21 menandai dimulainya era kasur pintar yang memadukan teknologi untuk meningkatkan kualitas tidur. Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap lingkungan, industri kasur telah merespon dengan pilihan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
(zlf/zlf)