Pasokan perkantoran di area pusat bisnis atau central business district (CBD) Jakarta masih stabil hingga akhir tahun ini. Kestabilan pasokan ini juga diikuti dengan harga sewa kantor yang tidak begitu mengalami perubahan yakni Rp 330.300 per m2 per bulan untuk sewa kotornya.
"Dengan perkantoran kelas A yang tetap memimpin penyesuaian harga, tarif sewa tetap stagnan pada kuartal ini, walaupun pengembang menaikkan biaya layanan untuk menutupi kenaikan biaya operasional. Secara paralel, koreksi biaya sewa dasar berlanjut di gedung-gedung dengan tingkat hunian rendah karena pengembang berusaha untuk tetap kompetitif dalam menarik penyewa baru," demikian hasil laporan Leads Property berjudul Jakarta Property Market Insight Q3 2024 yang dikutip pada Rabu (30/10/2024).
Lebih lanjut, untuk harga perkantoran strata atau kantor yang bisa dibeli di kawasan CBD Jakarta mengalami sedikit penyesuaian positif sebesar 0,45% dari kuartal sebelumnya, yakni mencapai Rp 55.787.500 per m2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi perkantoran di area CBD Jakarta, kebanyakan tersebar di kawasan Jenderal Sudirman dan SCBD sekitar 40% dari total keseluruhan. Kedua lokasi tersebut dinilai cukup strategis karena mudah diakses melalui jalan tol dan transportasi umum.
"Pasar CBD mengalami peningkatan yang signifikan pada kuartal ketiga tahun 2024, didorong oleh aktivitas sewa dari sektor pertambangan, sektor IT, dan sektor berbasis jasa," sebut laporan tersebut.
Menurut laporan Leads Property, alasan area Sudirman dan SCBD diminati sebagai kawasan perkantoran adalah paket sewa yang kompetitif dan para penyewa lebih cocok bekerja di lokasi inti yang memiliki akses mudah ke MRT atau LRT.
Selain di pusat Jakarta, kawasan outside CBD (OCBD) yakni sekitar Jakarta Selatan juga ramai diburu penyewa. Hal ini dikarenakan rata-rata biaya sewanya lebih murah dibanding kawasan CBD yakni Rp 239.700 per m2 per bulan. Bahkan jika dilihat dari harga kantor strata di kawasan OCBD hanya sekitar Rp 31.830.000 per m2.
Sama seperti kawasan CBD, OCBD juga diminati karena tersedianya transportasi umum, seperti MRT sehingga masih mudah diakses.
"Permintaan mencatat penyerapan positif pada kuartal berjalan sebesar 8.324 m2. Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan ruang kantor pada kawasan OCBD masih tetap tinggi," tulis laporan Leads Property.
(aqi/aqi)