Sejumlah konglomerat Indonesia diketahui akan ikut dalam program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto yaitu pembangunan 3 juta rumah. Beberapa di antaranya adalah bos Agung Sedayu Group dan bos Barito Group.
"Saya sudah undang 4 partner saya, kebetulan membangun Hotel Nusantara di IKN. Ada dari Agung Sedayu Pak Aguan, ada Pak Prayogo dari Barito, ada Pak Boy Tohir dari Adaro, ada Franky dari Sinarmas, untuk bergotong royong," kata Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) saat ditemui sebelum rapat kerja dengan DPR RI, Selasa (29/10/2024).
Terbaru, saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Ara mengatakan ada pengusaha lain yang akan ikut membangun 3 juta rumah yaitu dari PT Harum Energy Tbk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barusan saya mendapat telepon dari Pak Lawrence Barki (Komisaris Utama) dari Grup Harum Energy. Dia mengatakan juga siap membantu," ungkapnya kepada wartawan usai rapat kerja bersama Komisi V DPR RI.
Berikut ini adalah profil singkat konglomerat yang ikut andil bangun 3 juta rumah.
1. Sugianto Kusuma (Aguan)
![]() |
Dilansir situs resmi Agung Sedayu, Aguan diketahui pertama kali membangun Agung Sedayu Group (ASG) dari sebuah perusahaan kontraktor rumah pertokoan sederhana yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mengkhususkan diri pada pengembangan properti sebagai solusi bisnis dan one-stop-living, dengan menyajikan kenyamanan yang ideal sekaligus kemudahan gaya hidup modern.
"Portofolio pengembangan kami tersebar di beberapa daerah prestisius di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang terdiri dari township, superblok, apartment, office tower, mall, industrial estate, hotel, dan lain sebagainya," tulis penjelasan dalam situs resmi tersebut.
Dalam kurun waktu 10 tahun pertama, perusahaan ini mulai dikenal pasar melalui perbincangan dari mulut ke mulut. ASG kemudian berkembang pesat berkat kerja keras seluruh karyawan sehingga mampu mengembangkan jangkauan pelanggan dan memperluas mitra usaha.
Saat ini Aguan memimpin Konsorsium Nusantara yang sudah membangun Hotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN).
2. Prajogo Pangestu
![]() |
Prajogo Pangestu merupakan pengusaha asal Kalimantan Barat yang memiliki bisnis di beberapa sektor, seperti batu bara, petrokimia, dan lainnya. Dilansir dari CNBC, tercatat sebanyak empat saham yang dikendalikan oleh Prajogo di Bursa Efek Indonesia (BEI). Empat saham tersebut, yakni holding energi PT Barito Pacific Tbk (BRPT), perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), emiten geotermal, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Pria kelahiran Bengkayang 80 tahun lalu ini bahkan menjadi orang terkaya kedua di Indonesia dan ke-27 di dunia. Menurut laporan real time net worth Forbes, Rabu (30/10/2024), Prajogo memiliki kekayaan senilai US$ 51,4 miliar atau setara Rp 809 triliun (kurs Rp 15.740).
3. Boy Thohir
![]() |
Garibaldi Thohir atau yang dikenal sebagai Boy Thohir merupakan saudara kandung dari Menteri BUMN, Erick Thohir. Boy Thohir adalah CEO sekaligus pemegang saham utama Adaro Energy yaitu salah satu eksportir batu bara di dunia.
Dalam laporan Forbes, Boy Thohir dan keluarga sempat masuk jajaran 50 orang terkaya di Indonesia pada 2023 dengan kekayaan senilai US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 51,9 triliun.
4. Franky Widjaja
![]() |
Franky Oesman Widjaja merupakan anak dari pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja. Sinar Mas sendiri memiliki anak usaha di berbagai bidang, seperti layanan finansial, properti, kesehatan, agribisnis, kertas, hingga telekominikasi.
Dilansir dari Wall Street Journal, Franky menjabat sebagai Komisaris Utama PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk, salah satu anak usaha Sinar Mas Group.
5. Lawrence Barki
![]() |
Lawrence Barki merupakan anak dari Kiki Barki, pendiri perusahaan batu bara Harum Energy. Saat ini, Lawrence menjabat sebagai Komisioner Utama perusahaan tersebut.
Dilansir dari situs resmi Harum Energy, Lawrence sudah bergabung di perusahaan tersebut sejak 1995 dan saat ini menjabat sebagai direktur dan Komisaris di beberapa perusahaan dalam grup Harum Energy.
Itulah beberapa konglomerat yang ikut andil dalam pembangunan 3 juta rumah.
(abr/abr)