Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akan menyumbangkan tanah miliknya seluas 2,5 hektare di Tangerang, Banten. Tanah tersebut akan dibangun perumahan oleh pengembang Agung Sedayu Group, lalu dibagikan gratis ke masyarakat.
Pria yang akrab disapa Ara itu mengundang para pengusaha untuk menghadiri groundbreaking perumahan di tanahnya pada tanggal 10 November 2024 mendatang.
"Saya mulai dari diri sendiri sebagai menteri, (tanggal) 10 November saya akan undang pengusaha. Saya berikan 2,5 hektare tanah saya di Tangerang. Dan yang membangun pengusaha yang lain, bangunannya dan juga isinya," ujar Ara dalam paparan di Diskusi Tiga Juta Rumah untuk Rakyat di Auditorium PUPR, Senin (28/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini merupakan contoh kontribusi dalam membangun 3 juta rumah. Ia pun mengajak semua pihak untuk ikut gotong royong membangun rumah untuk masyarakat.
Aguan Ikut Bangun Program 3 Juta Rumah di Tangerang
Konglomerat Sugianto Kusuma atau yang biasa disapa Aguan akan ikut membangun 3 juta rumah untuk masyarakat di Tangerang. Perusahaannya, Agung Sedayu Group akan membangun perumahan di atas tanah milik Ara.
Hal itu diungkapkan oleh Ara yang mengatakan perusahaan pengembang swasta yang akan menggarap tanah sumbangannya adalah Agung Sedayu Group, yakni milik Aguan.
"Skemanya macam-macam, ada yang saya buat tanggal 10 November groundbreaking di Tangerang, tanahnya milik perusahaan (Maruarar). Nanti yang bangun perusahaan lain, Agung Sedayu sama isinya," ucapnya ke awak media.
Aguan atau Sugianto Kusuma adalah pendiri Agung Sedayu Group, salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia. Ia juga merupakan Kepala Konsorsium Nusantara, kumpulan investor yang membangun Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Perumahan Dibagi Gratis buat Masyarakat
Rumah yang dibangun Aguan di atas tanah Ara akan dibagikan secara gratis kepada ratusan warga. Hal ini sebagai contoh kontribusi dalam membangun 3 juta rumah sekaligus salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR).
"Nanti saya perlu sekali di sini ada kerja sama CSR, modelnya macam-macam. Nanti ada tanah dari bank atau sitaan dari siapa, yang bangun bisa kita. Kalau model di Tangerang, tanahnya dari swasta yang bangun swasta, kemudian diserahkan gratis kepada rakyat," katanya.
Ara mengatakan swasta bisa ikut membangun rumah masyarakat dengan berbagai skema dan bentuk.
Pembangunan perumahan itu rencananya berlangsung selama delapan bulan. Lalu, rumahnya dibagikan gratis kepada masyarakat berpenghasilan rendah, di antaranya Tentara Nasional Indonesia (TNI), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan guru.
"Mudah-mudahan 8 bulan lagi kita sudah bisa serahkan ke berapa ratus masyarakat di situ dan saya minta menjadi model. Nanti mungkin 10 persennya TNI berpenghasilan rendah, ASN berpenghasilan rendah, guru berpenghasilan rendah," pungkasnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/abr)