Melesatnya industri properti berdampak pada sektor turunan dari properti itu sendiri, salah satunya furniture. Industri properti yang kian berkembang memaksa industri furniture untuk terus memutar otak agar produknya bisa jalan beriringan.
Di tengah perkembangan teknologi, industri furniture juga tak mau terdisrupsi. Pendiri dan Managing Partner PT Sohnne Furnitur Internasional Laurent Putra mengatakan, sektor furniture mesti menjawab tantangan tersebut.
Laurent mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya adalah dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR). Dengan teknologi ini, pelanggan bisa meninjau produk dalam format 3 dimensi dan bisa langsung menempatkannya di ruangan mereka secara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini meningkatkan pengalaman belanja yang lebih imersif dan interaktif, memberi pelanggan gambaran nyata tentang bagaimana produk tersebut akan terlihat di rumah mereka," ungkap Laurent dalam keterangannya, Jumat (25/10/2024).
Dikatakan Lauren, inovasi itu perlu dilakukan perusahaan. Apalagi, dia berambisi untuk mendominasi pasar furniture Amerika pada 2025.
"Kami selalu berusaha melampaui standar internasional. Produk kami tidak hanya sekadar furniturei, tetapi juga penyempurnaan desain ikonik yang relevan untuk zaman sekarang," ujar Laurent.
"Dengan fokus pada daya tahan dan kualitas, kami menciptakan furnitur yang tidak hanya estetis, tetapi juga mampu bertahan lebih lama." tambahnya.
Pihaknya juga berkomitmen untuk mencapai status karbon netral pada tahun 2030. Sebab perusahaan ini secara konsisten menggunakan bahan daur ulang dan energi terbarukan dalam semua tahapan produksi.
"Kemitraan dengan Conservation International juga sebagai komitmennya untuk melindungi ekosistem penting, termasuk hutan dan rawa. Inovasi, kualitas, dan keberlanjutan adalah pilar utama kami," ungkapnya.
(aqi/zlf)