Presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki program di perumahan, yaitu pembangunan 3 juta rumah. Dari 3 juta rumah tersebut, sebanyak 1 juta dibangun di perkotaan, 1 juta dibangun di perdesaan, dan 1 juta dibangun di pesisir.
Terkait program 3 juta rumah tersebut, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan hal itu bisa-bisa saja dilakukan. Namun, pemerintahan yang akan datang harus memperhatikan sisi supply-nya alias rumah yang akan dibangun.
"Cuma memang yang mesti sangat harus diperhatikan di pemerintahan baru nanti adalah sisi supplynya. Mengerahkan pembangunan 3 juta rumah itu sisi supplynya mesti benar-benar diatur dengan baik," kata Nixon kepada wartawan di Hotel Le Meridien, Kamis (3/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan, jangan sampai proses pembangunan rumah dilakukan oleh developer fiktif atau ketika rumah sudah jadi, sertifikat hak miliknya tidak keluar. Hal-hal tersebut sangat mungkin terjadi apabila pemerintahan tidak awas.
"Mengatur supplynya menurut saya karena volumenya nambah itu harus bener-bener teliti banget di pemerintahan barunya," paparnya.
Maka dari itu, ia menilai pemerintah, seperti Kementerian Perumahan yang digadang-gadang akan dibentuk kembali, Badan Pertanahan Nasional, hingga pemerintah daerah harus bekerja sama untuk memastikan program 3 juta rumah berjalan dengan baik.
"Kalau ditanya yakin nggak (program 3 juta rumah), saya jawabnya yakin. Cuma itu tadi, jadi kisi-isinya mesti jaga-jagain aja tuh poin-poin atau titik-titik rawan supaya program ini tetap harus bisa jalan," pungkasnya.
(abr/dna)