Heather Lagaso (44), warga Woodburn, Oregon kaget menemukan ada tunawisma yang tinggal di bawah rumahnya. Bukannya mengambil tindakan tegas, ia malah melaku aksi yang murah hati.
Dikutip dari Newsweek, Lagaso adalah seorang pelestari pemakaman, sejarawan lokal, dan pekerja sosial yang tinggal di rumah bergaya American Foursquare bersama suami dan kedua putranya.
Awalnya, Lagaso curiga setelah melihat ruang di bawah rumah terlihat beda dari biasanya. Akses ke ruang di bawah rumahnya biasanya tertutup sarang laba-laba, namun kali ini tidak demikian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tadinya ia hendak berangkat untuk mengikuti turnamen golf, tetapi menyempatkan diri untuk mengecek di dalam ruangan tersebut. Tak disangka ia menemukan benda-benda yang bukan miliknya, di antaranya ada bantal dan kantong tidur.
"Saya membuka pintu dan langsung melihat barang-barang milik seseorang," kata Lagaso dikutip dari Newsweek, Minggu (29/9/2023).
"Saya memutuskan untuk meninggalkan catatan berisi kantong kecil berisi cairan pembersih tangan, plester luka, dan barang-barang serupa lainnya, sejumlah uang tunai, dan daftar sumber daya yang mungkin berguna bagi mereka. Dalam catatan itu saya menjelaskan area di bawah rumah saya tidak aman dan mereka tidak bisa tinggal di sana," lanjutnya.
Ia mengaku memberikan sisa uang yang ada padanya kepada orang tersebut. Meski kejadian tersebut terdengar ngeri, Lagaso tak merasa sungkan dengan orang itu.
"Saya benar-benar memberikan uang saya yang terakhir kepada mereka," ucapnya.
"Itu menakutkan, bukan? Seperti, oh, astaga, ada seseorang yang tinggal di bawah rumah saya, tetapi dia tetap saja manusia," sambungnya.
Lalu, Lagaso pergi meninggalkan rumah pada Sabtu (21/9) dan pulang pada Senin (23/9). Akan tetapi, ia masih menemukan barang-barang di bawah rumahnya.
"Saya mengeluarkan barang-barang mereka, memasukkannya ke dalam tas anti air, dan meninggalkan catatan lain, berisi lebih banyak uang. Catatan ini pada dasarnya mengatakan mereka tidak dalam masalah dan jika mereka mengetuk pintu saya, saya akan dengan senang hati membantu mereka semampu saya," katanya.
Setelah dua jam meninggalkan catatan itu, dia menerima ketukan di pintu dan disambut oleh seorang wanita berusia 49 tahun. Wanita itu menjelaskan bahwa dia menjadi tunawisma selama sekitar tiga tahun.
"Saya berbicara dengannya sebentar, menelepon seorang teman di departemen layanan kemanusiaan, dan membawa 'tamu' saya ke teman saya agar dia bisa menerima bantuan yang lebih terarah. Sebelum saya meninggalkannya, dia meminta maaf karena tidak meminta izin untuk tidur di kolong rumah saya," kata Lagaso.
Kemudian, Lagaso menyebut tunawisma itu mengaku hanya tidur di rumahnya beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir dan hanya menyimpan barang-barangnya.
"Dia pertama kali mendapatkan akses beberapa tahun yang lalu, sebelum kami pindah. Saya harap dia mendapatkan dukungan yang dia butuhkan untuk bangkit kembali," pungkasnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dna)