Pemberian kompensasi terhadap pekerjaan pembangunan pabrik PT. Hokkan yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Jaya Obayashi tidak menyeluruh kepada warga sekitar yang terdampak.
Warga Perumahan Nuansa Bukit Bitung tidak mengetahui adanya kompensasi yang diberikan untuk proyek pembangunan pabrik tersebut. Namun, sebagian warga kampung Margahayu, Desa Bitungsari mendapatkan uang kompensasi pembangunan tersebut.
"Cuma saya baru bertanya, sekitar tujuh orang, sebelah sini aja (perumahan). Dari 7 orang itu cuma 1 yang dapat kompensasi, itu pun kompensasinya juga nggak seberapa gitu. Itu kompensasi yang bahasanya, mau bertanda tangan bahwa mereka boleh melakukan kegiatan," kata Gema, warga perumahan Nuansa Bitung Sari, saat di temui detikcom, Rabu (25/09/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga perkampungan dekat proyek pembangunan mengaku, ia hanya mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp 100 ribu yang diberikan oleh aparat desa. Itupun dua minggu setelah warga yang lain mendapatkan kompensasi.
"Saya dua minggu baru dikasih sama petugasnya desa. Maksudnya yang pesuruhnya desa kali. 'untuk kompensasi nya berapa?' seratus ribu," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Di sisi lain, Sekretaris Desa, Mulya agung mengatakan ia kurang tahu perihal kompensasi. Karena menurutnya hal itu berkaitan langsung dengan pihak pembangunan pabrik.
"Kalau terkait kompensasi saya kurang tahu ya, karena memang sebenarnya itu berkaitan langsung dengan ya dari Obayashi. Kalau saya kan orang kedua nih, kemungkinan bisa ke orang lapangan," ungkap Mulya.
Ia menambahkan, dalam proses mediasi yang dilaksanakan antara warga perumahan Nuansa Bukit Bitung dan pihak PT. Jaya Obayashi tidak membahas permasalahan kompensasi.
"Saya kalau jawab ada takut ga ada nih, kalau saya jawab tidak ada takutnya ada juga. Jadi saya, untuk masalah itu saya kurang tau. Karena saya kebetulan itu memang ada, hadir mediasi, cuman tidak membahas masalah kompensasi," tambahnya.
(abr/dna)