Kementerian Perumahan kabarnya akan dipisah lagi dari Kementerian Pekerjaan Umum. Meski demikian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku hingga saat ini belum ada pembicaraan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait Kementerian Perumahan.
"Belum," jawabnya singkat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Basuki mengaku dirinya sudah sempat bertemu dengan Prabowo membicarakan keberlanjutan Kementerian PUPR dan Ibu Kota Nusantara (IKN) saja. Belum ada pembicaraan khusus mengenai Kementerian Perumahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, menurut Basuki, jika ada kementerian khusus perumahan merupakan hal yang bagus karena bisa fokus mengurus permasalahan perumahan dan menunjang program prioritas Prabowo-Gibran yaitu pembangunan 3 juta rumah. Apalagi, mengurus masalah perumahan bukanlah hal yang mudah karena ada sekitar 185 turunan industri yang mendukung industri properti.
"Karena memang organisasi itu adalah suatu vehicle untuk mencapai program, jadi kalau beliau membentuk (Kementerian Perumahan) bagi saya pribadi itu bagus," pungkasnya.
Baca juga: PR Besar untuk Prabowo di Sektor Perumahan |
Sebelumnya diberitakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan kembali membentuk Kementerian Perumahan lagi, terpisah dari Kementerian Pekerjaan Umum seperti sekarang ini. Hal itu sempat disinggung Ketua Satgas Perumahan presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.
Rencana pemisahan ini dimaksudkan agar pembangunan perumahan bisa lebih fokus pada tugas pokoknya. Mengingat pembangunan rumah adalah salah satu program utama yang hendak dijalankan oleh Prabowo pada masa jabatannya. Salah satu program terkait perumahan yang telah dia janjikan adalah program 3 juta rumah.
"Pak Prabowo sudah setuju kita akan mendirikan Kementerian Perumahan seperti dulu," ujar Hashim beberapa waktu lalu.
(abr/abr)