Sebuah kontrakan di Jakarta Pusat baru-baru ini viral karena ditinggal penghuninya dalam keadaan kotor dan penuh dengan sampah seperti tidak pernah dibersihkan. Sebelumnya kontrakan kotor ini ditempati oleh pasangan yang memiliki satu putra. Mereka telah menempati kontrakan tersebut lebih dari 4 tahun.
Anak pemilik kontrakan, Putri mengatakan keluarganya tidak ada yang tahu bagaimana kondisi kontrakan tersebut sebelumnya karena memang jarang mengecek. Namun, sang Ibu pernah masuk untuk ke kamar mandi karena keluarga Putri tinggal di Jakarta Timur. Pada saat itu, mereka bisa melihat kondisi rumah.
"Ibu bapak waktu itu pernah masuk ke kamar mandi, mau numpang kencing gitu kan. Tapi katanya ibu bilang joroknya, mau ngomelin atau mau ngusir itu mungkin nggak sampai hati kali ya. Jadinya yaudah," kata Putri kepada detikProperti Selasa (17/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari yang semula mereka tidak ambil pusing dengan kondisi kontrakan, setelah kontrakan ditinggalkan dengan tumpukan sampah, keluarga Putri sampai terheran-heran membayangi bagaimana mereka dahulu hidup di sana.
"Begitu buka gerbang, kan gerbangnya digembok. Ternyata benar-benar parah banget. Kayak benar-benar dia baru masuk sampai keluar itu memang kayaknya enggak pernah disapu. (Debunya) tebal banget, bukan tebal lagi itu," ujar Putri.
![]() |
Kontrakan kotor ini viral setelah video yang memperlihatkan kondisinya diunggah oleh akun @mazi8557. Dalam kolom komentar video tersebut, banyak yang mengaitkan dengan perilaku penderita hoarding disorder. Sebab, banyak sekali sampah di dalam rumah. Bahkan salah satu bak mandinya tidak lagi berisi air, melainkan puluhan bekas kemasan shampoo dan sabun sachet.
Menurut pantauan detikcom jika melihat dari @mazi8557 juga sampah seperti botol bekas, kain, kertas juga berserakan di lantai. Belum lagi perabotan-perabotan yang tidak ditinggalkan oleh penghuni sebelumnya. Debu tebal juga terlihat di sekeliling rumah hingga membuat warna cat menjadi kusam dan kaca-kaca di rumah tersebut juga berdebu.
![]() |
Di sisi lain, Putri mendengar, tetangganya sempat berkata jika di rumah tersebut yang terlihat sering beberes hanya ayahnya saja.
"Kalau kata tetangga yang suka bersih-bersih cuma si ayahnya aja. Jadi ya kalau ayahnya doang yang bersih-bersih ya memang harus butuh waktu lama (buat bersihin rumah)," beber Putri.
Kontrakan tersebut akhirnya dibersihkan oleh keluarga Putri. Seluruh sampah dan barang sudah diangkut dengan truk yang bolak-balik tiga kali untuk mengangkut sampah.
Lantas, apakah yang terjadi di kontrakan kotor di Jakarta Pusat ini pertanda penyakit Hoarding Disorder atau perilaku malas beberes rumah?
Sebagai informasi, Hoarding Disorder adalah gangguan perilaku menimbun barang. Biasanya orang dengan gangguan tersebut memiliki kesulitan ketika membuang ataupun berpisah dari barang-barang yang dimilikinya sehingga barang menumpuk di dalam rumah.
Dikutip detikHealth, menurut Psikolog Klinis Veronica Adesla, hoarding disorder bisa disebabkan oleh masa lalu yang penuh stres atau pengalaman traumatis. Pada beberapa kasus juga gangguan ini dipicu oleh faktor genetik dan biologis.
Sementara itu, tidak beres-beres rumah biasanya disebabkan karena penghuni rumah malas. Biasanya tidak ada keterikatan emosi pada saat barang-barang tersebut lenyap.
"Kalau orangnya malas saja, kalau barangnya dibuang atau dirapikan ia tidak akan masalah. Bila ada orang yang kemudian merapikan atau membantu membuang, yang bersangkutan tidak berkeberatan atau malah senang-senang saja," jelas Vero.
Jadi, bagaimana menurut kalian?
(aqi/dna)