Seorang pria nekat membeli rumah di tepi tebing yang terkikis. Meski rumahnya terancam jatuh ke laut dalam beberapa tahun akibat krisis iklim, ia tidak ragu tinggal di sini.
Dikutip dari The Guardian, pria itu David Moot adalah seorang pelngecat dan desainer interior berusia 59 tahun. Ia menemukan rumah pantai 'impiannya' di Cape Cod, Massachusetts.
Rumah berisi kamar tidur itu menghadap ke Samudra Atlantik. Rumah Moot memiliki pemandangan indah setinggi 7,6 meter ke dasar jurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tanggung-tanggung, ia sampai menggelontorkan US$ 395 ribu atau sekitar Rp 6,087 miliar (kurs Rp 15.410) untuk membeli rumah ini. Ia mengaku akan menikmati rumah pinggir tebing itu selama bangunan masih berdiri.
Pembelian unik semacam ini ternyata bukanlah hal baru. Beberapa tahun terakhir, banyak orang mencari dan membeli properti tepi pantai yang terancam tenggelam karena erosi dan krisis iklim demi mendapat harga diskon.
Moot sendiri membeli rumah yang harganya 67% lebih rendah dari penjualnya pada tahun 2022 seharga US$ 1,195 juta atau setara Rp 18,41 miliar. Jarak rumahnya ke ujung tebing hanya 7,62 meter.
"Hidup ini terlalu singkat, dan saya hanya berkata pada diri sendiri, 'Mari kita lihat apa yang terjadi'," ujar Moot dikutip dari The Guardian, Minggu (15/9/2024).
"Pada akhirnya benda itu akan jatuh ke laut, dan mungkin akan terjadi di masa hidup saya atau tidak," tambahnya.
Meski rumahnya terancam terjatuh, Moot tak sungkan mengajak orang-orang yang sakit keras untuk datang ke rumahnya untuk menikmati dan menghargai pemandangan laut.
"Ini adalah mimpi indah yang telah menjadi kenyataan bagi saya dan saya ingin sekali bisa membagikannya," kata Moot.
Sebelum membeli rumah pada Desember 2023 lalu, Moot mengaku berkonsultasi dengan ahli dan mempelajari proyeksi tingkat erosi di sekitar propertinya. Ia mencari tahu cara memperlambat erosi dengan menanam rumput pantai yang bisa membuat pasir stabil.
Selain itu, Moot mengubah arah fasad rumah, yang tadinya di belakang menjadi di depan. Direktur sains dan strategi konservasi di Nature Conservancy, Alison Bowden membagikan beberapa metode untuk memperlambat erosi beserta dampaknya.
"Kombinasi media alami seperti cangkang tiram dan tanaman asli, serta pasir atau batu, terkadang ditaburi kerang hidup," katanya.
"Instalasi ini dirancang untuk melindungi properti dan mencegah erosi sekaligus meningkatkan habitat, kualitas air, dan kondisi ekologis dengan cara yang tampak alami dan konsisten dengan karakter masyarakat pesisir dan penggunaan pantai," tambah Bowden.
Sedangkan Profesor dan direktur laboratorium penelitian pesisir di Universitas Internasional Florida, Stephen Leatherman mengungkapkan hanya segelintir pantai di Amerika Serikat yang cukup stabil dan tidak mengalami erosi.
"Di sepanjang pantai timur Amerika Serikat, 80% hingga 90% pantai mengalami erosi, sehingga hanya beberapa wilayah saja yang pantainya cukup stabil untuk saat ini," katanya.
Sebelumnya pernah tinggal di Cape Cod, Leatherman mengatakan erosi tersebut cepat atau lambat akan mengenai rumah.
"Rata-rata (tingkat erosi) sedikit lebih dari 2 kaki per tahun, tetapi itu hanya rata-rata keseluruhan. Dan Cape Cod ... lebih seperti ... sekitar 3 kaki atau lebih per tahun, jadi berapa pun tingkatnya, kamu akan terdampak erosi," jelasnya.
Menurutnya, orang-orang membeli rumah pantai karena pantai terlihat bagus saat musim panas. Namun, ia mengira rumah akan tampak berbeda ketika pantainya sudah berubah di musim dingin.
"Anda membeli rumah musim panas ini karena di sanalah orang-orang pergi ke pantai dan pada waktu itu pantainya bagus dan lebar. Di musim dingin, pantai sebenarnya menyempit jika ada badai musim dingin, dan saat itulah banyak rumah yang mengalami masalah.
"Rumah ini mungkin terlihat bagus sekarang ... karena pantainya lebar. Tunggu sampai pantai itu menyempit dan ombak menghantam tepi tebing tepat di bawah rumah. Ini juga masalah persepsi, dalam hal orang-orang memahami masalah erosi ini," katanya.
Sementara itu, Ahli Geologi Negara Bagian Massachusetts, Brian Yellen juga menyoroti tebing pantai di sepanjang pantai timur tempat banyak rumah berada.
"Garis pantai di tempat-tempat yang dulunya tertutup gletser, seperti AS bagian timur dan Kanada, serta sebagian besar Eropa utara memiliki hamparan tebing pantai yang panjang yang terbuat dari tanah gletser, bukan tebing batuan dasar," kata Yellen.
"Meskipun tidak terlalu rentan terhadap banjir dan genangan air pesisir, karena tebing cenderung berada di tempat yang tinggi. Garis pantai ini sangat rentan terhadap penyusutan garis pantai yang membahayakan bangunan yang dibangun di tepi tebing," pungkasnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dna)