Pemerintah terus melakukan berbagai program untuk mengejar realisasi investasi di Tanah Air. Dua diantaranya adalah melalui pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menggandeng pengembang properti untuk membangun potensi ekonomi di kawasan-kawasan potensial baru.
Dalam keterangan yang diterima, Senin (9/9/2024), hal itu dibahas pada pertemuan antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan pengembang perumahan Magnum Estate di Konferensi G&G Asia Afrika.
"Di KEK, akan ada insentif pajak, kemudahan perizinan dan perjanjian investasi yang lebih sederhana," jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga menambahkan, selain KEK, pemerintah juga terus menawarkan berbagai insentif, seperti pengurangan pajak dan peluang promosi bersama yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investasi di berbagai wilayah Indonesia.
Menggandeng sektor swasta juga merupakan bentuk kolaborasi yang dilakukan pemerintah dalam mengejar masuknya investasi ke berbagai sektor strategis.
Perwakilan Magnum Estate Andrejs Senkovs menyebut, pihaknya turut serta dalam pembahasan potensi kolaborasi dalam menarik investasi baru, meningkatkan arus wisatawan, dan mengembangkan lokasi baru di Pulau Bali serta wilayah lain di Indonesia.
Magnum Estate melihat potensi pengembangan properti berkualitas tinggi di Indonesia, dan Bali adalah tujuan pertama untuk menuju ke arah tersebut. Ia pun menambahkan, saat ini mereka sedang melaksanakan 11 proyek di Bali.
Senkovs menekankan pentingnya mematuhi regulasi yang ada saat melaksanakan proyek di Indonesia. Menurutnya, kunci keberhasilan investasi di negara ini terletak pada pemahaman dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
"Dalam dua tahun terakhir, Magnum Estate telah menarik lebih dari Rp 2 triliun dalam investasi ke Indonesia melalui jaringan investornya. Investasi perusahaan tidak hanya ditujukan untuk keuntungan jangka pendek, tetapi juga pengembangan jangka panjang yang akan memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia," tuturnya.
(dni/zlf)