.webp)
Sebuah kota yang berkembang harus didukung dengan berbagai proyek infrastruktur hingga sarana dan prasarana lainnya. Perkembangan area perkotaan salah satunya juga ditandai dengan banyaknya fasilitas untuk memudahkan penghuni maupun populasi memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui fasilitas publik yang tepat.
Menurut Nirwono Joga, Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan, sebuah kawasan perkotaan juga harus memiliki daya tarik kekinian yang modern, canggih, serta ramah lingkungan. Selanjutnya pengembangan kawasan yang terintegrasi juga menjadi kebutuhan sehingga memudahkan aksesibilitas maupun konektivitas antar kawasan dengan sarana pendukung yang lengkap.
"Situasi itu yang saat ini terjadi di koridor barat Jakarta dengan beberapa kawasan yang dikembangkan secara terintegrasi mulai dari Serpong, Karawaci, Cikupa, dan sekitarnya. Perkembangan infrastruktur yang baik membuat kawasan ini mudah ke Bandara Soekarno Hatta maupun ke seluruh area Jabodetabek sehingga menjadi magnet baru 3T atau Tangerang Kota, Tangeran Selatan, dan Tangerang Kabupaten," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Area 3T ini ditunjang dengan keberadaan jalan tol lingkar luar (JORR 2-3) yang akan menyambung ke koridor barat dan koridor timur. Tentunya hal ini akan semakin meningkatkan aksesibilitas antara koridor barat dan koridor timur yang juga akan didukung dengan tersambungnya MRT fase west-east.
Terus berkembangnya area perkotaan seperti di koridor barat Jakarta seperti ini yang juga dioptimalkan pengembang dengan menghadirkan produk properti residensial yang tepat dengan daya dukung kawasan yang seperti itu. Salah satunya GNA Group yang menyebut wilayah Serpong sebagai kawasan sunrise property yang banyak diminati masyarakat untuk lokasi huniannya.
"Kawasan Serpong dikenal sebagai salah satu kawasan potensial untuk lokasi hunian terutama bagi mereka yang mencari rumah dengan harga terjangkau namun tetap berada di lokasi yang strategis. Aksesibilitas yang baik dengan fasilitas publik lengkap membuat kawasan ini menjadi pilihan utama untuk mencari hunian dengan kemudahan beraktivitas di kota mandiri," ujar Gregorius Gun Ho, Direktur Utama GNA Group.
Sejumlah proyek properti yang dikembangkan GNA Group di area Serpong selalu diminati yang membuat kenaikan harganya bisa mencapai 15 persen per tahun. GNA Group telah sukses mengembangkan kawasan hunian Golden Park 3 yang berlokasi di Jalan Lingkar Serpong.
Golden Park 3 menawarkan 400 unit rumah dengan nilai investasi tinggi karena dikelilingi tiga stasiun Commuter Line (Cisauk, Serpong dan Rawa Buntu), dekat tol Serbaraja dan Lingkar Luar Jakarta, serta terintegrasi dengan moda transportasi umum BSD City yang memudahkan mobilitas para pengguna moda transportasi publik.
Menyusul kesuksesan itu, GNA Group menghadirkan proyek terbaru di lokasi yang sama bertajuk Apollo Homes. Di sini akan dikembangkan kawasan hunian mewah modern minimalis dengan fasad bangunan perpaduan motif kayu dan marmer untuk tampilan elegan, khas rumah hasil pengembangan GNA Group.
Apollo Homes menghadirkan 300 unit rumah tapak berbagai tipe mulai dua lantai split level dan dua lantai. Setiap unit rumahnya telah dilengkapi dengan sistem smartdoor lock, canopy solar flat, hingga fasilitas keamanan modern 24 jam. Dengan konsep seperti ini Apollo Homes menyasar segmen harga mulai Rp900 jutaan hingga yang tertinggi Rp4 miliaran.
GM Project dan Marketing Apollo Homes Surya Dharma menjelaskan, bukan hanya konsep kawasan tapi setiap unit rumahnya menggunakan material bahan bangunan pilihan seperti sanitari didominasi dari brand Kohler yang elegan dan modern artistic hingga pelapis lantai homogeneous tile berukurann besar 80x80.
"Pemilihan material berkualitas membuat rumah di Apollo Homes memiliki nilai jual yang sangat menarik. Untuk ukuran rumah kompak, kesan luas sangat terasa dengan pemilihan material yang tepat sehingga penghuni akan merasakan kenyamanan yang optimal. Untuk tipe besar juga menyediakan bathtub dari brand Kohler," jelasnya.
Keunikan lain dari pengembangan Apollo Homes kawasannya yang dekat dengan aliran Sungai Cisadane menerapkan treatment khusus untuk tata air saat debitnya tinggi. Ada dua sistem penanganan air yang terintegrasi yaitu longpond dan turap maccaferri seperti solusi tata air yang diterapkan di negeri Belanda.
Polder system untuk tata air seperti di Belanda ini akan menampung luapan air di longpond yang tersedia di sepanjang jalan utama tepi sungai dan dialirkan ke sungai. Bila ada potensi banjir, pintu air akan ditutup sehingga air dari sungai tidak meluap ke dalam klaster dan pompa akan bekerja untuk mengalirkan air dari longpond ke sungai.
Mekanisme kedua, pada dinding sungai yang berbatasan dengan klaster digunakan turap gabion maccaferri dengan terramesh system untuk pencegahan luapan air sekaligus sebagai dinding penahan longsor karena perbedaan level jalan dengan level sungai yang cukup curam. Mengutip apollohomes.co.id dengan sistem ini selain air dialirkan dengan cepat sebagiannya juga dapat diserap ke tanah sehingga tidak menganggu ekosistem sungai.
"Bukan asal membangun tapi kami memikirkan konsep pengembangan yang sustainable seperti metode polder system ini. Kami menyasar segmen kalangan profesional muda dan Apollo Homes memiliki aksesibilitas yang mudah dijangkau. Ke Stasiun Cisauk hanya membutuhkan waktu 10 menit selain dekat ke akses interchange Aeon Mall BSD, Intermoda BSD, dan berbagai sarana komersial lainnya. Konsep hingga pricing yang tepat membuat produk ini sangat digemari konsumen," imbuh dia.
(dna/dna)
