Pasangan Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung Wibowo dan Rano Karno diusung oleh partai PDIP di Pilgub Jakarta. Keduanya telah resmi mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum daerah (KPUD) Jakarta pada Rabu (28/8/2024).
Melansir dari detikFinance, kabar kedua pasangan ini maju Pilgub Jakarta telah dikonfirmasi oleh Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono sejak Senin (26/8/2024) lalu.
Lantas, siapa sebenarnya Pramono Anung dan Rano Karno yang memantapkan diri maju ke Pilgub Jakarta?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramono Anung adalah sekretaris kabinet Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo sejak 2015. Sementara itu, Rano Karno adalah sosok yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia terutama di era akhir 90-an hingga awal 2000-an. Dia adalah selebriti yang membintangi sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan' dengan nama Si Doel yang sempat tayang di TV nasional.
Meskipun, saat ini Rano Karno sudah jarang tampil di layar kaca, ternyata dia banting setir masuk ke dunia politik. Awal karirnya di dunia politik dimulai dari menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 1997-2002 dari golongan Partai Golkar.
Lalu dia pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Tangerang periode 2008-2013 berpasangan dengan Ismet Iskandar. Tidak sampai akhir masa jabatan, Rano Karno mencoba maju kembali ke Pilgub Banten bersama Ratu Atut Chosiyah dan berhasil menjabat pada periode 2012-2017.
Dia sempat ingin memperpanjang masa abdinya menjadi 2 periode, tetapi pada Pilgub Banten 2017, dia gagal untuk maju. Akhirnya, dia bergabung dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dari daerah pemilihan (dapil) Banten III dan berhasil menjadi anggota Komisi X DPR RI yang membawahi bidang pendidikan, kepemudaan, olahraga, kebudayaan, dan sejarah.
Nilai Properti Pramono Anung dan Rano Karno
Selain pengalaman yang panjang di bidang politik, nilai kekayaan Pramono Anung dan Rano Karno juga menarik untuk dibahas. Melansir dari LHKPN yang dirilis oleh KPK, Rabu (28/8/2024), Pramono Anung terakhir kali melaporkan kekayaannya pada 2023 lalu.
Calon Gubernur Jakarta tersebut melaporkan beberapa jenis aset yang dimilikinya mulai dari properti, kendaraan, surat berharga, kas dan setara kas, hingga harta berharga lainnya.
Pramono memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan di daerah Jakarta, Bogor, Buleleng, Sleman, hingga Bekasi yang semuanya berasal dari hasil sendiri. Total nilai aset properti tersebut adalah Rp 35.427.059.686 atau Rp 35 miliar.
1. Tanah dan bangunan seluas 300 m2/240 m2 di Kab/Kota Bogor, hasil sendiri Rp 1.073.988.000
2. Tanah dan bangunan seluas 2.260 m2/1200 m2 di Kab/Kota Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 24.201.933.686
3. Tanah dan bangunan seluas 544 m2/80 m2 di Kab/Kota Kediri, hasil sendiri Rp 259.304.000
4. Tanah seluas 1.335 m2 di Kab/Kota Buleleng, hasil sendiri Rp 470.000.000
5. Tanah seluas 21.400 m2 di Kab/Kota Buleleng, hasil sendiri Rp 3.000.000.000
6. Tanah seluas 14.300 m2 di Kab/Kota Buleleng, hasil sendiri Rp 2.500.000.000
7. Tanah seluas 730 m2 di Kab/Kota Sleman, hasil sendiri Rp 500.000.000
8. Tanah dan bangunan seluas 201 m2/300 m2 di Kab/Kota Bekasi, hasil sendiri Rp 527.939.000
9. Tanah dan bangunan seluas 2285 m2/390 m2 di Kab/Kota Bekasi, hasil sendiri Rp 2.893.895.000
Kemudian, aset berupa harta bergerak lainnya senilai Rp 19.135.000.000 atau Rp 19 miliar dan surat berharga senilai Rp 37.250.208.528 atau Rp 37 miliar.
Ada pun aset berupa kendaraan senilai 1.385.000.000 atau Rp 1,38 miliar yang didapat dari hasil sendiri. Beberapa kendaraan tersebut di antaranya mobil Mini Cooper Sedan tahun 2007 senilai Rp 200 juta, mobil Mitsubishi Outlander Jeep tahun 2013 senilai Rp 85 juta, dan mobil Toyota Alphard tahun 2023 senilai Rp 1,1 miliar.
Dari keempat aset kekayaan yang dimilikinya, total kekayaan Pramono yang telah dilaporkan dalam LHKPN senilai Rp 104.285.030.477 atau Rp 104 miliar, tanpa adanya utang.
Ada pun, Rano Karno sendiri memiliki total kekayaan sebanyak Rp 18,4 miliar, di mana aset yang didaftarkan terdiri dari properti berupa tanah dan bangunan, kendaraan, surat berharga, kas dan setara kas, hingga harta berharga lainnya.
Calon Wakil Gubernur Jakarta tersebut memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan di daerah Jakarta, Bogor, dan Bandung yang semuanya berasal dari hasil sendiri. Total nilai aset properti tersebut adalah Rp 13.255.300.000 atau Rp 13 miliar.
1. Tanah dan bangunan seluas 2.310 m2/141 m2 di Kab/Kota Bogor, hasil sendiri Rp 735.300.000
2. Tanah dan bangunan seluas 1.482 m2/800 m2 di Kab/Kota Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 8.000.000.000
3. Tanah seluas 130 m2 di Kab/Kota Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 520.000.000
4. Tanah dan bangunan seluas 221 m2/403 m2 di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri Rp 4.000.000.000
Kemudian, aset berupa harta bergerak lainnya senilai Rp 207 juta, surat berharga Rp 675 juta, kas dan setara kas sebanyak Rp 3.367.319.729 atau Rp 3,3 miliar, dan harta lainnya yang tidak dirincikan senilai Rp 140 juta.
Sementara itu, aset berupa kendaraan yang dimilikinya bila ditotal senilai Rp 207.244.560. Kendaraan tersebut terdiri dari mobil Toyota Innova tahun 2017 Rp 135 juta, mobil Honda Jazz tahun 2015, hasil sendiri Rp 135 juta, mobil Toyota Alphard tahun 2017, hasil sendiri Rp 352 juta, dan mobil Mitshubisi Pajero tahun 2016, hasil sendiri Rp 225 juta.
(aqi/dna)