Strategi Pengembang Bikin Mal Bangkit usai Dihantam Pandemi

Jakarta -

Di kota-kota besar, keberadaan mal atau pusat perbelanjaan cukup penting karena cukup diminati. Namun, pada saat Covid-19 lalu, tempat-tempat umum terdampak karena masyarakat lebih banyak di rumah. Satu tahun setelah pencabutan status Covid-19, pengembang mulai dorong peningkatan kunjungan masyarakat ke mal. Mereka mencoba menerapkan strategi yang up to date yang dapat menarik massa.

Menurut Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Yunus Karim, tingkat hunian rata-rata pusat perbelanjaan di Jakarta maupun Bodetabek saat ini lebih stabil dibandingkan sektor perkantoran.

"Untuk pusat perbelanjaan pasokan baru tidak sebesar ruang perkantoran sehingga demand yang terjadi di market masih cukup sehat dengan okupansi rata-rata di atas 80 persen. Situasi ini dioptimalkan oleh kalangan pengembang dengan menciptakan unique selling point khususnya dari berbagai tenant yang sudah bergabung dengan currency mix yang lebih variatif untuk mengikuti tren maupun perubahan masyarakat," kata Yunus Karim seperti yang dikutip dari pernyataan tertulis, Selasa (21/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu strategi yang mereka pakai untuk mendongkrak tingkat kunjungan adalah dari sektor food and beverage (F&B). Sektor ini masih mendominasi dan terus berekspansi ke berbagai pusat perbelanjaan.

Summarecon misalnya, mereka telah konsisten menggelar acara-acara seputar F&B, salah satunya memamerkan kekayaan kuliner khas Indonesia dengan tema-tema berbeda yang dihadirkan di Summarecon Mall Serpong (SMS).

Terbaru, mereka mengadakan acara kuliner di SMS bernama Festival Kuliner Serpong (FKS) yang diselenggarakan hingga 15 September 2024. Di dalamnya akan tersedia kuliner otentik dari Medan, Sumatera Utara, dengan tema "Enak Kali Bah!"

Menurut Tommy Laurici, Director Operation Summarecon Mall Group, tema ini terinspirasi dari semboyan Indonesia "Bhinneka Tunggal Ika" dengan menghadirkan FKS 2024 yang menawarkan keragaman kuliner akulturasi beragam etnik budaya seperti India, Melayu, Tionghoa, dan suku Batak.

Tak hanya kuliner, acara FKS bernuansa Medan semakin meriah dalam balutan dekorasi berupa replika Istana Maimun hingga hiburan dari berbagai wahana permainan seperti ferris wheel, paratrooper, carousel, dan masih banyak lagi.