.webp)
Aksi vandalisme terjadi di rumah pemain sepak bola Lionel Messi pada Selasa (6/8/2024). Rumah mewah di Ibiza, Spanyol ini dicoret dengan cat semprot berwarna hitam dan merah dengan bentuk asal. Kejadian ini diketahui publik karena pelakunya merekam aksi tersebut dan mengunggahnya.
Beruntungnya, pada saat kejadian Lionel Messi tidak tengah menempati rumah tersebut. Rumah tersebut adalah rumah liburan yang telah dia beli sejak 2022 seharga €11 juta atau setara dengan Rp 189 miliar (Kurs Rp 17.238).
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa fakta mengenai rumah Messi yang jadi target vandalisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivis Lingkungan Dalang di Balik Aksi Vandalisme
 Foto aktivis di depan rumah Messi setelah melakukan vandalisme Foto: Futuro Vegeta |
Aktivis lingkungan Futuro Vegetal adalah pelaku pencoretan cat semprot tersebut. Mereka menilai rumah-rumah mewah merusak lingkungan. Setiap orang kaya disebut menyumbang emisi karbon dan menyebabkan gelombang panas yang membahayakan bagi bumi.
"Sementara itu di Kepulauan Balearic, antara 2 dan 4 orang telah meninggal sebagai akibat langsung dari gelombang panas. 1% populasi terkaya bertanggung jawab atas jumlah emisi karbon yang sama dengan dua pertiga populasi termiskin," ujarnya seperti yang dikutip dari Instagram Futuro Fegetal, Rabu (14/8/2024).
"Satu persen populasi terkaya bertanggung jawab atas jumlah emisi karbon yang sama dengan dua pertiga populasi termiskin. Hal ini hanya mungkin terjadi karena otoritas publik mendukung sistem ekonomi-sosial yang mengancam kehidupan," tambahnya.
Setelah melakukan aksinya, mereka tidak takut menunjukkan wajah. Selain itu, mereka juga mengangkat spanduk bertuliskan "Bantu Planet Ini. Habisi Orang Kaya. Lenyapkan Polisi".
Futuro Vegetal Menuduh Rumah Lionel Messi Dibangun Ilegal
Futuro Vegetal juga menuduh rumah Lionel Messi di Spanyol dibangun secara ilegal karena terdapat laporan teknis dari Dewan Kota Sant Josep. Di dalamnya dilaporkan terdapat pelanggaran pembangunan perkotaan yang terdeteksi dalam pekerjaan yang dilakukan di vila Cala Tarida yang dibeli beberapa bulan sebelumnya oleh Messi. Laporan ini keluar pada September 2022, di tahun yang sama Messi membeli rumah tersebut.
Pelanggaran pekerjaan tersebut terdiri dari pekerjaan tanah, pembuatan terasering, perubahan topografi tanah, penggalian untuk instalasi serta pondasi.
Lokasi bangunan juga berada di kawasan yang berisiko akuifer (lapisan tanah yang mengandung air, di mana air ini bergerak di dalam tanah karena adanya ruang antar butir-butir tanah) sehingga dilindungi dan dilarang ada bangunan karena berisiko erosi.
Dikecam Presiden Argentina
Aksi vandalisme ini meraih perhatian Presiden Argentina Javier Milei. Ia menentang aksi tersebut dan menyebut vandalisme sebagai "aksi pengecut dan delusi". Ia meminta pihak berwenang di Spanyol untuk melindungi Messi dan semua warga Argentina lainnya yang tinggal di Spanyol.
"Komunisme adalah sebuah ideologi yang dipupuk oleh rasa iri, kebencian, dan kebencian terhadap orang-orang sukses," tulisnya di X.
"Ia tidak mempunyai tempat di dunia yang bebas dan beradab," lanjutnya.
(aqi/zlf)
