Desa Olimpiade disiapkan untuk menampung para atlet dan staf kontingen dalam gelaran Olimpiade Paris 2024. Alih-alih tinggal di Desa Olimpiade, justru beberapa atlet yang memilih untuk menginap di hotel. Kenapa ya?
Hal tersebut terjadi bukan karena kalah setelah bertanding, melainkan karena masalah lainnya. Misalnya, masalah jarak venue acara dengan Desa Olimpiade maupun akses transportasi juga menjadi faktor yang membuat para atlet pindah ke hotel. Hal itu seperti yang dilakukan oleh tim renang Korea Selatan.
Dikutip dari ESPN yang melansir dari Korea Times, perenang Kim Woo-min mengeluhkan rasa panas saat menaiki bus menuju venue acara. Sebab, bus tersebut tidak menggunakan AC dan jendelanya tidak bisa dibuka. Woo-min juga mengatakan salah satu bus mengalami kecelakaan ringan sehingga 'membuang' waktu para atlet di jalan lebih lama. Karena alasan tersebut, 6 perenang Korea Selatan pindah ke hotel yang dekat dengan venue.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, tim atlet tenis Amerika Serikat (AS) dikabarkan juga meninggalkan Desa Olimpiade dan memilih untuk tinggal di hotel. Belum diketahui pasti alasan tim tenis Amerika Serikat pindah ke hotel.
Seorang juru bicara Komite Olimpiade AS mengatakan bahwa bukan hal yang aneh bagi para atletnya untuk memilih tidak tinggal di Desa Olimpiade karena sejumlah alasan. Beberapa mulai di Desa Olimpiade dan pergi berlatih, atau tinggal bersama keluarga, atau pergi ke venue acara yang cukup jauh. Namun, mayoritas tetap tinggal di Desa Olimpiade.
Salah satu yang menjadi masalah sejak awal adalah tidak adanya AC padahal di sana sedang musim panas. Bahkan para ahli telah memperingatkan bahwa Olimpiade 2024 menjadi Olimpiade terpanas dalam sejarah. Untuk mengatasi panasnya cuaca di sana, beberapa federasi, termasuk AS, menyediakan AC portable untuk para atletnya.
Dalam penyelenggaraan Olimpiade 2024 di Paris ini, ada beberapa keluhan yang dilayangkan para atlet saat tinggal di Desa Olimpiade. Contohnya adalah kasur yang keras. Kasur yang berbahan dasar kardus ini dianggap tidak nyaman dan cukup rapuh.
Dilansir dari detikTravel, pesenam Spanyol, Ana Perez mengatakan bahwa tempat tidurnya sangat keras dan membuatnya tidak nyaman. Ia juga menyebutkan bahwa ia menumpahkan kopi di tempat tidur dan takut kopi itu akan menghancurkan tempat tidur kardus tersebut.
Senada, atlet senam timnas AS, Simone Biles, juga menyebut bahwa tempat tidur itu menyebalkan. Dia bahkan harus mencari mendapatkan pelapis kasur agar bisa tidur lebih nyaman.
Atlet dayung Swiss, Celia Dupre, menyebut kasur kardus itu sekeras batu.
"Tempat tidur dari kardus itu sangat tidak nyaman, sekeras batu. Dan kemudian selimut Olimpiade sangat gatal dan sangat panas," Dupre menyampaikan keluhannya.
(abr/dna)