Setiap tahun, umumnya harga jual rumah subsidi naik karena penyesuaian dengan harga tanah dan material. Apakah tahun depan harga jual rumah subsidi akan naik?
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menuturkan bahwa sampai saat ini belum ada kenaikan harga jual rumah subsidi untuk tahun depan. Ia menambahkan, diperlukan kajian terlebih dahulu sebelum menaikkan harga jual rumah subsidi.
"Tahun depan belum, belum (ada kenaikan harga) karena itu kan membutuhkan kajian," katanya saat ditemui wartawan di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Rabu (31/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan menjelaskan, dengan harga rumah subsidi ini pihaknya ingin meningkatkan kualitasnya. Saat ini, kata Iwan, pihaknya sedang mengatur kebijakan dalam pembangunan rumah subisidi, yang pertama adalah bangunan responsif terhadap gempa. Kedua adalah aspek 'green' alias ramah lingkungan.
"Saya nggak ingin ada suatu saat kejadian gempa di suatu daerah, rumah-rumah subsidi terdampak. 'Oh karena murah Pak', tidak ada toleransi untuk itu. Rumah di Indonesia harus tahan gempa, dan aspek green, supaya nggak gerah seperti ini. Dunia semakin panas, itu menjadi prioritas kita," ungkapnya.
Ketiga, pihaknya menyiapkan desain prototipe untuk rumah subsidi dan juga kemudahan perizinan.
"Selain itu kemudahan perizinan. Untuk rumah murah, jangan sampai overhead biaya perizinannya mahal," sambungnya.
Kebijakan-kebijakan tersebut nantinya akan tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) PUPR, jika sudah terbit dan berlaku, maka seluruh pemerintah daerah harus mengikuti aturan tersebut.
Sebelumnya pada Mei 2024, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah mengatakan belum tentu harga rumah subsidi tahun depan akan naik. Pada saat itu, belum ada pembahasan mengenai harga rumah subsidi untuk tahun 2025.
"Sebenarnya kalau lihat kenaikan setiap tahun itu ada penyesuaian terkait kenaikan harga barang dan harga tanah dan harga lainnya. Sebenarnya itu setiap tahun ada. Sampai sekarang belum dimulai perhitungan itu," ujarnya kepada detikProperti, Senin (27/5/2024).
Junaidi mengatakan, biasanya pembahasan terkait harga jual rumah subsidi baru dimulai pada pertengahan tahun. Bisa saja dilakukan pada bulan Juni atau Juli.
"(Mulai perhitungannya Juni atau Juli ya?) Iya, itu sudah mulai pembahasan untuk penyesuaian harga," tuturnya.
Junaidi mengungkapkan, terkait penyesuaian harga jual rumah subsidi itu dilakukan karena menyesuaikan harga tanah hingga material untuk pembangunan rumah. Dengan adanya penyesuaian harga, bisa membuat suplai rumah murah atau rumah subsidi terus berjalan.
"Sebenarnya begini, kalau pengembang itu posisinya adalah menyesuaikan harga tanah dan harga material. Jadi penyesuaian itu sehingga suplai kita bisa tetap berjalan. Dan satu lagi tambahannya juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah juga harus konsisten, misalnya bantuan-bantuan apa itu, kan kalau bisa mengurangi harga jual kenapa tidak?" paparnya.
(abr/dna)