Rumah modular mulai banyak dibangun oleh beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Portugal, dan lainnya. Pembangunan rumah modular juga sudah mulai dilakukan di Indonesia.
Rumah modular ini banyak dibangun oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR, salah satu contohnya adalah rumah susun hunian pekerja konstruksi di IKN. Tak hanya itu, beberapa rumah modular juga dipakai saat terjadi bencana alam.
Rumah modular merupakan rumah yang dibangun dengan modul hasil prefabrikasi. Dengan demikian, pembangunan rumah bisa menghemat waktu dan juga tenaga kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia memang sudah mulai ada pembangunan rumah modular. Apakah peminatnya banyak?
Menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pra-cetak dan Prategang Indonesia (AP3I), Elvi Fadilah, secara umum belum banyak terlihat peminat rumah modular. Namun, saat ini cukup banyak dibutuhkan rumah modular, salah satunya untuk proyek yang dilakukan pemerintah.
"Ya antusiasnya memang belum terlihat secara nyata, secara jelas-jelas, tapi kalau kita lihat dari data-data pemerintah bahwa memang dibutuhkan, artinya memang, kita bukan bicara minat tapi dibutuhkan, ya memang dibutuhkan," katanya usai acara Launching Konstruksi Indonesia 2024 di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (23/7/2024).
Elvi mengatakan, pemerintah memiliki program untuk membangun rumah modular. Untuk mendukung program tersebut, pihaknya sampai melakukan studi banding agar menghasilkan produk yang baik.
"Rumah modular salah satu program pemerintah untuk menyediakan rumah bagi rakyat. Programnya sudah dicanangkan bahwa setiap tahun itu akan disiapkan 3.000 rumah. Nah Asosiasi kami yang bergerak di bidang pre-cast, yang terdiri dari anggota pre-cast-pre-cast, itu sekarang sudah banyak mengikuti program ini dengan membuat modul-modul perumahan ini," jelasnya.
Ia menambahkan, sebagian besar proyek di IKN menggunakan pre-cast atau beton pra-cetak hasil anggotanya. Ke depan, ia berharap proyek IKN akan terus dilanjutkan karena masih banyak bangunan yang bisa dikembangkan.
Elvi mengatakan, anggota-anggota yang tergabung dalam AP3I juga sudah melakukan ekspor, misalnya ke Filipina, Myanmar, hingga Timur Tengah.
:Kalau ekspor, beberapa perusahaan anggota kami sudah mengekspor, ke Myanmar, Filipina, bahkan dalam waktu dekat nanti akan ada proyek besar di Filipina," pungkasnya.
(abr/zlf)