.webp)
Belum lama ini, ramai di sosial media soal ibu kos di Pondok Gede, Bekasi yang menggerebek salah satu kamar penghuni kos. Awalnya karena muncul kecurigaa lantaran tercium bau tidak sedap dari sana.
Dari video yang dilihat detikcom, pemilik kos menggerebek kamar tersebut dengan menggunakan masker karena bau yang menyengat. Saat pintu dibuka, alangkah kagetnya dia mendapati kamar tersebut penuh timbunan sampah dan barang-barang yang berserakan.
"Ibu kost menghindari keributan karena kost berada di lingkungan perkampungan jadi biar nggak mancing warga sekitar. Berusaha tenang padahal nahan nangis & emosi jiwa," tulis caption dalam akun TikTok Siska Avizar @siskavizar, dikutip Rabu (17/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologi Penggerebekan
Pemiliki akun TikTok @siskavizar yang juga pemilik kos-kosan tersebut bercerita kepada detikcom terkait kronologi terjadinya penggerebekan pada salah kamar kosnya.
Siska bercerita, penggerebekan tersebut bermula dari adanya kecurigaan teman-teman kamar sebelah penghuni yang mengeluh karena mulai sering tercium bau tidak sedap di koridor kos. Padahal, koridor kos itu bersih tetapi tetap ada bau tak sedap.
"Dan saat jadwal untuk bersihin AC pun susah sekali, pasti selalu ada alasan agar kita tidak bisa masuk kamarnya. Info dari Tukang AC itu sekitar tahun lalu terakhir bersihin AC-nya dan saat itu kamar juga kondisinya berantakan tapi tidak separah saat penggerebekan," katanya kepada detikcom dalam pernyataan tertulis, Rabu (17/7/2024).
Atas kecurigaan tersebut, akhirnya Siska berniat untuk memeriksa kamar itu saat penghuninya tidak ada menggunakan kunci cadangan. Saat pintu terbuka, kondisinya sangat berantakan dan penuh sampah yang membuatnya terkejut.
"Shock sudah pasti tapi saat itu kami hanya melihat dari luar pintu saja. Saat penghuninya datang, baru kita gerebek, kita minta bukain pintu itupun lama tidak buka, kondisi kamarnya masih nyala lampunya," ujarnya.
Setelah cukup lama, akhirnya pintu tersebut dibuka sedikit oleh penghuninya dengan kondisi lampu dimatikan.
"Akhirnya setelah perdebatan panjang akhirnya kami bisa menerobos masuk untuk cek kondisi lemari karena hanya lemari yang tidak terlihat kondisinya," tuturnya.
Terkait kabar penghuni mengidap penyakit hoarding disorder, Siska tidak tahu pasti kebenarannya.
"Untuk hoarding disorder saya tepatnya tidak tahu dan (tidak) terlalu teredukasi, tapi memang banyak yang bilang ini hoarding disorder," katanya.
Penghuni Sudah 3 Tahun Tinggal di Kos-kosan Tersebut
Siska menuturkan penghuni yang kamarnya digerebek itu sudah tinggal di sana hampir 3 tahun. Pada awalnya, kata Siska, penghuni tersebut masih bersikap sewajarnya dan penampilannya masih rapi.
"Awal-awal pas survei kost, penghuni sempat complain tentang kondisi atap kost yang ada bercak-bercak bocoran dan minta kalau itu dibersihkan sebelum penghuni mulai kost," tuturnya.
Dari kesan pertama tersebut, Siska berasumsi bahwa penghuni itu merupakan orang yang rapi dan bisa menjaga kebersihan kamar kos. Namun, lambat laun mulai ada perubahan sikap dan kerap mengumpulkan sampah di dalam kamarnya.
"Mungkin baru setahun belakangan ini dia bersikap aneh, seperti bau badan menyengat dan mengumpulkan sampah di dalam kamar," katanya.
Penghuni Kos yang Menimbun Sampah Diusir
Karena kejadian itu, Siska mengusir penghuni tersebut. Namun, sebelum meninggalkan kos penghuni tersebut harus membersihkan sampah-sampah yang ada di sana. Siska juga mengatakan, pihaknya memberikan waktu sebentar agar penghuni tersebut untuk mencari kos di lokasi lainnya.
"Kejadian gerebek kost terjadi Rabu (10/7/2024) malam, jadi anak itu keluar Kamis sore karena dia harus membersihkan sampah dan kotoran yang ada di dalam kamar," katanya.
Ke depan, ia akan melakukan pengecekan kamar yang jadwalnya barengan dengan servis AC. Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali.
"Jadi memang sebaiknya diadakan pengecekan kamar tapi kalau untuk sebulan sekali itu mungkin agak mengganggu privacy penghuni kost. Jadi tindakan yang pas itu memang penjadwalan service/pembersihan AC dan itu wajib diikuti oleh penghuni kost tanpa alasan apapun," ujarnya.
(abr/zlf)
