Kalau kamu mau menurunkan berat badan, mungkin yang langsung terbesit dalam kepala kamu adalah memperhatikan makanan dan asupan nutrisi yang kamu konsumsi setiap hari.
Tapi, tahu nggak kamu kalau ternyata rumah kotor juga bisa bikin kamu gendut lho.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Duke University pada 2014 silam, terungkap kalau debu rumah tangga bisa membuat kamu gendut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi yang dikutip dari Men's Health, Rabu (17/7/2024) tersebut, para peneliti membawa contoh debu yang diambil dari 11 rumah di Carolina Utara dan dipaparkan ke sel tikus 'pra-lemak', atau sel yang berkembang menjadi lemak saat terpapar bahan kimia tertentu.
Hasilnya, 7 dari 11 sel yang diujicoba tersebut berubah menjadi sel lemak dan memicu terakumulasinya lebih banyak trigliserida atau sel lemak dalam darah.
Para peneliti juga menemukan, 9 sampel yang diteliti menunjukkan debu dari rumah memicu sel untuk membelah, sehingga menciptakan kumpulan sel lemak potensial yang lebih besar. Hanya satu sampel yang diuji tidak menghasilkan efek pada sel lemak prekursor.
Para peneliti lalu mencoba 'membedah' contoh debu yang diambil dari 11 rumah tersebut untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam debu rumah tangga yang disebut-sebut bisa memicu obesitas tersebut.
Senyawa yang kemungkinan bertanggung jawab atas meningkatnya risiko kegemukan atau obesitas penghuni rumah itu disebut sebagai bahan kimia pengganggu endokrin, atau EDC, yang dapat mengganggu hormon tubuh.
Senyawa tersebut meliputi bahan-bahan seperti penghambat api, ftalat, dan bisfenol-A, dan dapat ditemukan dalam produk-produk yang sangat umum seperti lantai vinil, perekat, deterjen, pakaian plastik, mainan anak-anak, dan produk perawatan pribadi.
Para peneliti mengungkap, senyawa-senyawa tersebut dapat berakhir dalam debu dalam ruangan, yang kemudian dapat terhirup atau diserap melalui kulit.
Dari 44 senyawa dalam debu yang diuji, pestisida pyraclostrobin, penghambat api TBPDP, dan plasticizer yang disebut DBP, plasticizer yang umum digunakan memiliki efek pemicu lemak terbesar.
Menurut penelitian tersebut, senyawa organik yang diuji "sering kali terdeteksi di mana-mana di lingkungan dalam ruangan," jadi tidak jelas apakah bersikap fanatik terhadap rumah yang bersih akan menghilangkan debu, atau apakah kadar senyawa tersebut akan tetap ada.
Penelitian ini tidak meneliti apakah rumah-rumah yang "kotor" memiliki lebih banyak debu yang dapat menyebabkan lemak dibandingkan dengan rumah-rumah yang "bersih".
(dna/zlf)