Baru-baru ini, ramai di sosial media soal ibu kos yang menggerebek salah satu kamar kos lantaran terdapat bau menyengat dari sana. Saat dibuka, kamar kos itu penuh dengan sampah dan barang-barang yang berserakan.
Kamar kos tersebut berada di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat. Dari luar, kos-kosan tersebut tampak bersih dengan lantai ubin berwarna putih dan pintu dari kayu berwarna cokelat.
Dari video yang dilihat detikcom, ibu kos tersebut menggerebek kamar tersebut dengan menggunakan masker karena bau yang menyengat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu kost menghindari keributan karena kost berada di lingkungan perkampungan jadi biar nggak mancing warga sekitar. Berusaha tenang padahal nahan nangis & emosi jiwa," tulis caption dalam akun TikTok Siska Avizar, dikutip Rabu (17/7/2024).
Dalam video tersebut, tampak berbagai jenis barang yang berserakan di kamar hingga menyulitkan akses masuk ke dalam. Terlihat berbagai tumpukan barang berada di lantai dan juga di atas kasur.
Penghuni Diduga Mengidap Hoarding Disorder
Tidak sedikit warganet yang kemudian menanyakan kemungkinan kelainan jiwa di balik kondisi kamar penuh sampah.
"Kayanya emang penyakit mental," tutur **lfa, warganet di TikTok dalam komentar di postingan viral, dikutip detikcom Rabu (17/7/2024).
"Ini nyata ada orang hoarding disorder? Kalau iya di pikirannya gimana sih? Kok betah tinggal di tempat menjijikkan gitu," komentar yang lain.
Penghuni tersebut diduga mengidap penyakit Hoarding Disorder atau gangguan perilaku menimbun barang. Biasanya orang dengan gangguan tersebut memiliki kesulitan dalam membuang ataupun berpisah dari barang-barang yang dimilikinya.
Dikutip detikHealth, menurut Psikolog Klinis Veronica Adesla, hoarding disorder bisa disebabkan oleh masa lalu yang penuh stres atau pengalaman traumatis. Pada beberapa kasus juga gangguan ini dipicu oleh faktor genetik dan biologis.
Berbeda dengan orang yang tidak beres-beres rumah karena sekadar malas, orang dengan hoarding disorder cenderung memiliki keterikatan emosi dengan barang-barang yang ditimbun. Kondisi itulah yang membuat mereka tidak mau melepaskan barang-barangnya, hingga akhirnya menumpuk dan menjadi sampah di tempat tinggal.
Sebagai catatan, perilaku seperti yang dilakukan oleh penghuni kos itu tidak selalu bisa dikaitkan dengan hoarding disorder. Untuk memastikannya tetap membutuhkan diagnosis dari profesional seperti psikolog dan psikiater.
(abr/abr)