.webp)
Emiten GOLF, perusahaan milik anak Tommy Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Juli 2024. Emiten ini berpotensi mengumpulkan modal sebesar Rp 390 miliar.
"Selamat atas PT Superior Prima Sukses, PT Indo American Seafoods, dan PT Intra GolfLink Resorts yang resmi menjadi perusahaan tercatat ke 28, 29 dan 30 di 2024, dan menjadi perusahaan tercatat saham ke 930, 931 dan 932 di bursa efek pada saat ini," kata Direktur PT Bursa Efek Indonesia Kristian Manullang dikutip dari detikFinance, Selasa (9/7/2024).
GOLF menerbitkan saham baru sebanyak 1,95 miliar lembar saham atau setara 10,01% dari total modal ditempatkan dan disetor. Sedangkan harga yang ditawarkan ke publik adalah Rp 200 per lembar saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di awal perdagangan pagi itu, pergerakan harga saham emiten milik cucu Presiden Kedua Indonesia ini tampak menghijau. Harga saham GOLF atau PT Intra GolfLink Resorts naik 35% ke posisi Rp 270 per lembar saham, menyentuh auto reject atas (ARA).
Sebelumnya, Darma Mangkuluhur Hutomo selaku Komisaris Utama Intra GolfLink Resorts dalam konferensi pers pada Rabu (19/6) mengungkapkan mayoritas dana dari hasil IPO akan digunakan untuk membiayai ekspansi melalui anak usaha.
"Kami semangat untuk IPO dan menjadi perusahaan golf pertama yang masuk di Bursa Efek Indonesia," ujarnya.
Intra GolfLink Resorts akan menggunakan mayoritas dana hasil IPO untuk membiayai ekspansi melalui anak usaha. Dana tersebut, sebanyak 87,53% akan dialokasikan untuk setoran modal ke PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang mengelola bisnis golf dan hotel di Bali.
Kemudian, sekitar 5,34% akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU). Sementara sisa 7,13% untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).
NKG akan menggunakan dana setoran modal itu untuk mendanai pembangunan hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger, kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali. Selain itu, NKG juga membeli lahan seluas 11.332 m2 yang tepat ada di depan hotel untuk dibangun sejumlah sarana pendukung.
Selanjutnya, NKG akan mengembangkan proyek 'New Kuta Golf Villa' beserta fasilitas pendukungnya di lokasi yang sama. Dengan demikian, ia menyebut prospek bisnis perseroan ke depan akan positif seiring dengan terus meningkatnya jumlah pemain golf di Indonesia mulai menjadi salah satu negara tujuan wisata bagi para pegolf mancanegara.
(dhw/dhw)
