Rumah sebagai hunian merupakan salah satu kebutuhan utama manusia supaya bisa bertahan hidup menghadapi terpaan cuaca. Namun, kondisi cuaca yang ekstrem dapat sewaktu-waktu merusak bangunan hingga atap rumah ambruk.
Terlebih kalau usia rumah sudah tua atau komponen bangunannya kurang kokoh, sehingga tidak kuat menahan tekanan dari fenomena cuaca. Hal ini berpotensi menimbulkan kerugian, bahkan mengancam keselamatan penghuni rumah.
Seperti halnya yang terjadi pada sebuah rumah milik warga di Cilegon yang roboh diterjang hujan dan angin kencang pada Sabtu (6/7) kemarin. Kerusakan ini menimbulkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 15 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atap rumah bagian depan dan kamar ambruk, rusak sedang. Kerugian kurang lebih Rp 15 juta," ujar Kepala BPBD Cilegon Suhendi dikutip dari detikNews, Minggu (7/7/2024).
Hujan dan angin kencang melanda wilayah Cilegon sejak pagi hingga sore pada Sabtu (6/7). Rumah milik Karni warga Kopo Tanjak, Gunung Sugih, Cilegon ambruk saat hujan yang disertai angin kencang menerjang wilayah tersebut.
Selain itu, Suhendi mengungkapkan ambruknya atap rumah tersebut juga disebabkan kondisi bangunan yang sudah rapuh. Adapun kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Penyebab kejadian, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan bangunan yang sudah rapuh. Korban jiwa nihil," ungkapnya.
Petugas BPBD yang datang ke lokasi mengevaluasi reruntuhan bangunan dari dalam rumah. Evakuasi reruntuhan selesai sekitar pukul 17.00 WIB.
(dhw/abr)