Arsitektur bangunan kuno memang terbukti ketahanannya. Contohnya sebuah kuil populer di Jiaxing, provinsi Zhejiang China sudah berdiri lebih dari 1.000 tahun dan menjadi tujuan wisata.
Para turis ramai mengunjungi kuil yang tersohor karena arsitektur dan sistem kanalnya ini. Kuil Dongta ini adalah wujud dari arsitektur hebat yang dibangun pada masa dinasti Song (960-1279) dan pièce de résistance adalah menara indah yang menjulang anggun di atas sungai di dekatnya.
Pagoda ini berdiri selama lebih dari 1.000 tahun tetapi hancur pada tahun 1960an. Tidak jelas apakah pembongkaran tersebut terjadi sebelum atau sesudah dimulainya Revolusi Kebudayaan (1966-1976).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertengahan Mei, sekelompok arkeolog yang menggali situs tersebut pada bulan September tahun lalu menjelaskan secara rinci bagaimana mereka yakin menara tersebut dapat bertahan begitu lama.
Para peneliti mendapat informasi bahwa fondasi menara mungkin masih terpelihara ketika "elemen arkeologi" ditemukan di tengah reruntuhan rumah yang hancur di daerah terdekat.
Ketika para arkeolog menyelidiki kawasan tersebut, mereka menemukan reruntuhan kawasan Kuil Dongta. Tahun lalu, mereka mampu mengumpulkan apa yang media lokal sebut sebagai "keajaiban teknik kuno".
Menara ini awalnya dibangun pada masa Dinasti Sui (581-618), namun dasar menara harus dibangun kembali pada masa Dinasti Song Utara (960-1127), khususnya pada masa pemerintahan Kaisar Shenzong (memerintah 1067-1085).
"Struktur yang dirancang dengan baik adalah alasan utama mengapa menara ini mampu berdiri selama lebih dari 1.000 tahun," kata Wang Meng, salah satu arkeolog dalam laporan yang diterbitkan oleh Global Times dikutip dari South China Morning Post, Senin (2/7/2024).
Alasan utama menara kuil ini bisa berdiri kokoh dan stabil adalah karena alasnya terbuat dari rangka kayu cemara berlapis tiga.
Menara ini dibangun kembali, namun fondasinya tak pernah diubah dan tetap menggunakan rangka yang lama. Sebuah fakta yang sangat luar biasa mengingat menara ini dibuat menggunakan kayu yang relatif tetap sehat selama satu milenium.
Menariknya, alasnya menampilkan 52 guci keramik besar yang diisi dengan tanah dan dimasukkan ke dalam pondasi, sebuah teknik stabilisasi yang cukup umum pada saat itu.
Namun, para arkeolog tidak tahu persis apa yang distabilkan oleh guci tersebut.
![]() |
Teknik serupa diterapkan di Kuil Longping di Shanghai, tetapi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan menara di Jiaxing.
Zheng Jiali, direktur arkeologi situs Kuil Pagoda Timur, mengatakan kepada Xinhua: "Kita semua tahu bahwa ada banyak sastrawan terkenal di Dinasti Song, tetapi ada juga banyak pengrajin terampil pada masa itu."
Para arkeolog juga menggali daerah terdekat dan menemukan koin kuno dari era Song Utara.
Selain keindahan fisiknya, pagoda ini juga merupakan situs yang populer karena penduduk lokal dan wisatawan dapat naik ke puncak dan menikmati pemandangan indah daerah sekitarnya.
Kuil Dongta yang dibangun pada masa Dinasti Liang (502-557) juga sudah tidak ada lagi.
Jiaxing adalah kota yang sangat fotogenik di Tiongkok timur, dengan seluruh lingkungannya mengingatkan kembali pada versi romantis Tiongkok kuno.
(zlf/zlf)