"Ditemukan Rabu (26/6) jam 11 siang, posisinya itu (arca) tengkurap. Saya sedang menggali di situ, saya congkel, saya kira batu biasa," kata Nur Sarjiman saat ditemui wartawan, Jumat (28/6/2024), dikutip dari detikJogja.
Sarjiman mengaku menemukan benda tersebut setelah menggali lubang dengan kedalaman sekitar satu meter. Tinggi arca tersebut sekitar 83 sentimeter (cm).
Ia menceritakan linggis yang dipakai untuk menggali tanah membentur salah satu tangan arca hingga putus. Dari empat tangan arca, hanya tersisa satu saja yang masih menempel. Adapun dua tangan lainnya sudah hilang saat pertama ditemukan.
"Ternyata tangannya putus, tangannya itu ada empat. Ya saya lanjutin, pengin tahu mukanya kayak apa, ternyata (setelah) di balik kepala gajah," jelasnya.
Selain arca Ganesha, Sarjiman juga menemukan sejumlah batu berbentuk kotak di lokasi yang sama.
![]() |
"Ada stupa segi empat tingkat di sampingnya, berjejer, di sebelahnya itu, batu kotak-kotak," ucapnya.
Baca juga: 3 Tips Bangun Rumah Anti Mangkrak |
Ia menggali beberapa lubang untuk membuat fondasi rumah. Namun, hanya satu lubang saja yang ditemukan arca, dan sejumlah batu lainnya. Arca tersebut pun kini disimpan di rumah pemilik tanah.
"Hari Rabu ditemukan, Kamis diangkat keluar. Ngangkat sendiri nggak kuat, berenam dipikul," tutur Sarjiman.
Sementara itu, pemilik tanah, Musliha menyatakan lokasi penemuan arca tersebut memang hendak dibangun rumah.
"Pertama mau bikin fondasi, Selasa (25/6) tukang mulai, terus (arca) ditemukan Rabu (26/6). Mau dibangun rumah. Enggak dalem (menggali tanahnya, arca) langsung keliatan," ungkapnya.
Bukan kali pertama, Musliha mengatakan warga setempat bercerita sebelumnya sudah pernah ditemukan arca di sekitar lokasi penemuan arca.
"Ini juga saya baru dengar cerita warga, memang di sekitar situ sering ditemukan," imbuhnya.
Hal ini membuat Musliha perlu menunda pembangunan sambil menunggu pihak berwenang menindak lanjuti penemuan arca di lahan miliknya. Petugas dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X sedang melakukan pengamatan terhadap arca tersebut.
"Saya nunggu ada penelitian tanah di sekitar, masih ditemukan atau tidak. Kalau masih banyak ditemukan, tanahnya mau dibeli pemerintah kompensasi atau apa, kalau enggak ada tetap lanjut (membangun rumah). Sementara untuk konstruksi berhenti dulu," pungkas Musliha.
(dhw/abr)