.webp)
Siapa yang tak kenal Muhammad Ali, legenda tinju yang pernah menjadi juara tinju dunia kelas berat tahun 1964. Selama hidupnya, Ali sudah banyak mencatatkan prestasi di dunia atlet tinju. Bakat Ali dalam tinju ternyata sudah dilatih semenjak kecil di rumahnya.
Muhammad Ali yang memiliki nama lahir Cassius Marcellus Clay ini lahir dan besar di Kentucky. Ia menghabiskan masa kecilnya berlatih tinju di rumahnya di Louisville, Kentucky. Kini, rumah masa kecilnya itu akan dijual dengan harga $1,5 juta atau Rp 24,6 miliar.
Rumah dengan cat berwarna pink ini menjadi saksi lahirnya sang legenda tinju. Rumah ini ditempati Ali saat dia masih dikenal sebagai Cassius Clay dari tahun 1947, saat berusia 5 tahun, hingga 1961, seperti melansir dari Mansion Global. Di sana Ali tidak hanya belajar bertinju selama 14 tahun, tapi juga telah memenangkan medali emas Olimpiade yang membawanya menjadi atlet profesional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumah ini sama seperti ketika kami masih anak-anak," kata saudara laki-laki Ali, Rahaman Ali, dalam sebuah pernyataan, melansir dari Mansion Global, Senin (24/6/2024).
"Saudaraku bermimpi menjadi juara tinju di rumah ini-itu benar-benar di mana warisan abadinya dimulai."
Rumah masa kecil Ali ini memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi di dalamnya. Rumah ini dalam keadaan rusak sekitar satu dekade lalu, ketika diambil oleh George Bochetto, mantan komisaris tinju Pennsylvania, dan mitra bisnisnya, mendiang Jared Weiss. Tapi, akhirnya pasangan ini merenovasi dan melakukan banyak perbaikan di rumah ini.
Rumah seluas 111 meter persegi ini lantas diubah menjadi museum yang dibuka tak lama setelah kematian Ali pada tahun 2016. Tapi, akhirnya museum tersebut ditutup selama pandemi. Setelah itu, mereka mengembalikan rumah itu ke tampilannya semula, ketika keluarga Clay tinggal di sana. Mulai dari mengecat kembali fasad pink nya hingga meniru wallpaper asli dengan mengecat pola halus di dinding rumah.
Mereka juga membeli dua rumah tetangga, salah satunya menjadi pusat penyambutan dan toko suvenir. Ketiga properti inilah yang dijual. Menurut catatan daftar, rumah ini dibeli antara tahun 2012 dan 2016 dengan total $160.000 atau Rp 2,6 miliar.
"Rumah ini adalah bagian yang sangat istimewa dari sejarah Amerika dan merupakan bagian penting dari kehidupan salah satu atlet terhebat dunia kita," kata Underwood.
"Pemilik saat ini ingin melihat rumah ini terus beroperasi sebagai museum, jadi kami berharap seseorang dengan pengetahuan, semangat, dan sarana keuangan untuk melestarikan tengara internasional ini maju untuk membeli rumah ini."
(dna/dna)
