Penjualan rumah mewah di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan yang cukup positif setelah macetnya pasar properti pasca pandemi tahun 2020 lalu.
Salah satu buktinya bisa dilihat dari kinerja pengembang kota mandiri Sentul City di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, PT Sentul City Tbk yang berhasil membukukan kinerja bisnis yang baik pada tahun ini.
Sebelumnya, pada tahun 2022 lalu perusahaan tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 162,8 miliar. Namun pada tahun ini keadaan telah membalik dan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 317,8 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (21/6/2024), Presiden Direktur Sentul City, Tjetje Muljanto, mengaku sangat bersyukur atas hasil kinerja mereka pada tahun 2023 lalu yang berhasil membalikkan keadaan dan meraih kenaikan laba sebesar 290%. Menurut keterangannya, mereka berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp 1,7 triliun dengan total aset yang meningkat menjadi Rp 19,9 triliun.
"Kami sangat bersyukur dengan kinerja Perseroan pada tahun 2023 dengan peningkatan laba sebesar 290 persen dengan total pendapatan bersih mencapai Rp1,7 triliun dan total aset yang meningkat menjadi Rp 19,9 triliun," ujar Tjetje.
Menurut Direktur Keuangan Sentul City, Michael Sindoro, capaian marketing sales sebesar Rp 1 triliun merefleksikan penjualan dari bulan ke bulan yang terus meningkat secara sustain sejak akhir tahun 2022 dan terus berlanjut hingga saat ini. Situasi ini juga mendorong optimisme perusahaan terkait kinerja bisnis pada tahun ini.
"Pendapatan bersih sebesar Rp 1,7 triliun dan laba Rp 317,8 miliar itu terutama dihasilkan dari penjualan PT Izumi Sentul Realty yang merupakan perusahaan patungan antara PT Graha Harmoni Investama (Panasonic Gobel), PT Sumitomo Corp, PT Hankyu Hanshin Properties Corp, dan PT Sentul City yang bersifat one-off transaction. Kami yakin tahun ini akan terus mengalami normalisasi pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan," kata Michael.
Pengembang Properti Atur Strategi untuk Pasar Properti
Strategi maupun inovasi terus dijalankan untuk meraih kinerja bisnis yang semakin baik. Tiga Serangkai Direktur Sentul City Andreas Nawawi, Timotius Thendean, dan Hartan Gunadi mengomandoi pemasaran dan penjualan. Usaha besar-besaran secara kolektif juga terus didorong untuk membangun kapasitas pemasaran dan penjualan yang "total marketing".
Dijalankan juga budaya corporate dan budaya menjual untuk menggerakkan, memperlengkapi, dan memberdayakan ketiga pilar penjualan: property broker, property agent, dan in-house marketing yang disertai pelatihan dan pengembangan diri terus menerus.
Penerapannya antara lain digital marketing, promosi massal, kreativitas, inovasi, mobile sales application, dan lainnya yang terus dibangun dan dikembangkan dengan disiplin dan konsistensi tinggi sebagai ujung tombak pemasaran dan penjualan. Hal ini untuk terbangunnya kesempatan dan aktualisasi penjualan maupun pertumbuhan yang terus meningkat berkelanjutan.
Dalam konteks peran sebagai Master Developer, Sentul City melakukan pengelolaan kawasan termasuk pengadaan dan pemanfaatan fasilitas-fasilitas publik, komersial, pendidikan, pariwisata, kesehatan, dan lainnya dengan warga, pebisnis, dan pengunjung serta semua elemen pemangku kepentingan lainnya demi keamanan dan kenyamanan di kawasannya.
Praktik lainnya mendorong aktivitas customer service, public service, proses konstruksi, hingga delivery produk yang tepat waktu dan berkualitas. Elemen-elemen penting lainnya adalah pengelolaan land bank, perizinan, legalitas, hubungan masyarakat, pemerintahan, dan korporat, kesekretariatan, kepatuhan dan transparansi, serta prinsip-prinsip tata kelola perusahaan sesuai dengan praktek-praktek terbaik global.
Berbagai aktivitas yang dilakukan ini juga membuat Sentul City meraih penghargaan Best Affordable Housing Development (Greater Jakarta) di ajang Indonesia Property Award 2023. Presiden Komisaris Sentul City, Basaria Panjaitan, mengatakan, penghargaan ini merupakan buah dari kepiawaian manajemen yang melakukan redefinisi peran strategisnya.
"Jadi dengan mengerahkan segala sumber daya yang berfokus pada penjualan dan pelembagaan di segala bidang khususnya penjualan, manajemen, dan sistem. Hal itu bisa membuat perusahaan membalik keadaan dengan kinerja bisnis yang terus membaik," pungkas Basaria.
Saat ini Sentul City memiliki landbank seluas 14.600 hektar ditambah 1.100 hektar yang telah dikembangkan. Sentul City memiliki lokasi strategis di central of gravity pembangunan regional di Indonesia khususnya diantara area Jabodetabek, Puncak, Puncak Dua, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Cikampek, hingga Bandung.
(dna/dna)