Pangeran Harry dikabarkan sedang mencari rumah baru di Inggris, negara asalnya. Seperti yang diketahui, saat ini Pangeran Harry tidak memiliki aset rumah di Inggris yang bisa dijadikan 'tempat pulang' setelah dia dan keluarganya diusir dari Frogmore Cottage pada Maret 2023.
Setelah mendapatkan surat pengusiran mendadak, Pangeran Harry dan Meghan Markle sempat bernegosiasi dengan pihak Kerajaan Inggris agar tetap bisa tinggal di Frogmore Cottage. Namun tidak ada perubahan keputusan dari Kerajaan Inggris agar mereka segera mengosongkan properti tersebut.
Baru-baru ini, seorang pakar kerajaan Tom Quinn mengatakan kepada Mirror bahwa Pangeran Harry merindukan kehidupannya di Inggris terutama pada teman-temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seiring berjalannya waktu, Harry merindukan beberapa aspek kehidupan lamanya di Inggris. Tak pelak lagi, periode bulan madu di mana segala sesuatu di Amerika adalah hal yang baru dan menarik akan segera berakhir dan Harry sedang melihat kembali masa lalu," katanya seperti yang dikutip dari Mirror pada Kamis (13/6/2024).
![]() |
Sementara itu, Pangeran Harry dan Meghan Markle, saat ini tinggal di California, Amerika Serikat. Rumah tersebut telah mereka beli sejak Juli 2020 seharga US$ 14,5 juta atau setara dengan Rp 235 miliar (Kurs Rp 16.257).
![]() |
Frogmore Cottage, rumah yang pernah ditempati Pangeran Harry dan Meghan Markle adalah bangunan yang berada di kawasan Windsor. Area properti Kerajaan Inggris ini memiliki luas hampir 16.000 hektar. Di area ini terdapat beberapa bangunan diantaranya Frogmore Cottage, Royal Lodge tempat kediaman Pangeran Andrew, dan Adelaide Cottage tempat tinggal Kate Middleton dan Pangeran William sejak tahun lalu.
Saat pengusiran terjadi, Pangeran Harry mengaku dirinya sedih saat harus angkat kaki dari Frogmore Cottage yang sudah dia anggap sebagai rumah 'selamanya' miliknya.
"Dahulu kala, ini akan menjadi rumah saya selamanya. Namun ternyata ini hanya sekedar perhentian singkat," tulis Pangeran Harry dalam bukunya 'Spare'.
Ada pun, Pangeran Harry saat ini tengah mengajukan banding terhadap keputusan Pengadilan Tinggi untuk menuntut haknya atas keamanan pribadi dari polisi otomatis setiap datang ke Inggris. Haknya ini dicabut berdasarkan keputusan dari Kementerian Dalam Negeri Inggris yang berwenang atas kepolisian di sana.
(aqi/dna)