Kisah menarik datang dari seorang wanita tunawisma di Los Angeles yang masuk ke rumah lamanya yang kosong setelah diusir dari sana 13 tahun lalu.
Maria Meritt, seorang wanita 57 tahun yang diusir dari rumah lamanya pada tahun 2007 karena tidak sanggup membayar uang sewa. Tapi, 13 tahun setelahnya, ia kembali mengambil alih rumah lamanya hingga saat ini.
Rumah dua kamar di daerah Poplar Boulevard ini menyimpan banyak kenangan tentang Meritt dan anak-anaknya. Melansir dari Los Angeles Times, rumah seluas 935 meter persegi ini adalah tempat dimana ia pernah tinggal dari tahun 1995 hingga 2007, bersama keempat anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat anaknya, yang kini sudah dewasa, awalnya tidak menyukai keputusannya untuk mengambil kembali rumah lama mereka, karena melanggar hukum. Namun, para aktivis yang menyebut diri mereka sebagai 'Reclaimers' berkata bahwa pelanggaran hukum mereka dibenarkan oleh skandal properti publik yang dibiarkan kosong selama krisis dan pandemi.
Pada saat itu, pemerintah memerintahkan warga untuk tinggal di rumah karena puluhan ribu tunawisma tidur di jalanan LA. Di bawah tekanan dari para aktivis, negara bagian akhirnya mengatur agar Otoritas Perumahan kota mengizinkan para Reclaimer untuk tinggal sementara di rumah-rumah milik umum yang telah direnovasi, termasuk rumah milik Merritt.
Akhirnya Meritt dan 11 orang lainnya menandatangani perjanjian sewa yang akan berlangsung selama dua tahun, setelah menempati rumah tersebut secara ilegal selama beberapa bulan.
Dahulu, saat Meritt masih tinggal di rumah itu, ia pernah mengalami masa-masa sulit. Suami dan putrinya terlibat dalam tabrakan langsung, yang membuatnya harus mengurus mereka di rumah sakit dan tidak masuk kerja.
Dalam depresi berat, dia mulai menggunakan sabu dan menunggak bayaran sewa rumahnya. Pembayaran sewa rumahnya sebesar US$ 750 (Rp 12,2 juta) per bulan akhirnya dihentikan sepenuhnya pada 2007, dan Caltrans - Agen Transportasi California yang memiliki properti tersebut - mengajukan gugatan penggusuran terhadapnya.
Menurut Los Angeles Times, Meritt sudah berhutang sewa sebesar hampir $37.000 (Rp 602 juta), dan kehilangan pekerjaannya. Akhirnya, Merritt terpaksa meninggalkan rumahnya dan menjadi tunawisma selama 13 tahun setelah staf Caltrans mengancam akan mengirim deputi untuk mengusirnya.
Sejak saat itu, kehidupan sehari-harinya tak jauh dari narkoba, kekerasan, dan gelandangan selama lebih dari sepuluh tahun. Sampai pandemi dan gerakan aktivis saat itu memberinya kesempatan untuk menjalani kembali kehidupan lamanya.
Meski kemungkinan akan digusur setelah kontrak dua tahunnya berakhir, Meritt akan tetap memperjuangkan rumahnya. Didukung oleh alat bantu jalan, dia sekarang tinggal sendirian di rumah yang telah direnovasi sepenuhnya, sebelumnya ia tinggal bersama anjingnya.
(dna/dna)