.webp)
Pasar properti diperkirakan tumbuh pada semester II 2024 dengan kondisi sosial politik dalam negeri yang mulai kondusif. Hal ini menumbuhkan optimisme di kalangan pengembang hingga melakukan rebranding.
Pengamat properti dari Indonesia Property Watch Ali Tranghanda memperkirakan sektor properti akan mengalami pertumbuhan menjelang akhir tahun ini. Terutama pasca pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada bulan Oktober mendatang.
"Kita perkirakan memang pada semester II tahun ini harusnya dengan setelah momen pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di mana kepastiannya ada serta nomenklatur kementerian dalam pemerintahan baru juga sedang digodok seperti rencana kementerian perumahan dan perkotaan," ujar Ali dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (31/05/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kepastian tersebut seharusnya mendorong pertumbuhan di sektor properti. Ia pun mengungkapkan semester II tahun 2023 sebetulnya sektor properti sedang tumbuh, tetapi awal tahun ini sempat agak lambat.
Ia menilai fenomena tersebut alamiah karena awal tahun 2024 menghadapi bulan puasa, lebaran, dan pemilu.
Selanjutnya, Ali menjelaskan skenario lainnya yang diperkirakan menentukan sektor properti naik atau tidak pada semester II, yakni masalah komoditas. Sektor properti bisa mengalami pertumbuhan cukup signifikan apabila ekspor komoditas nasional mengalami peningkatan.
"Kalau komoditas itu naik, maka ekspor pengusaha kita naik, dan kalau pengusaha kita memiliki banyak uang maka ujung-ujungnya mereka akan membeli properti. Dengan begitu, pada awal 2025, sektor properti diperkirakan juga akan tumbuh," paparnya.
Lalu, Ali menyebutkan tahun ini sektor properti masih tetap mengalami pertumbuhan di atas 5 persen.
"Kita sempat dari 2022 ke 2023 itu sebenarnya mengalami kenaikan sekitar 6 persen, harusnya pada tahun ini tidak lebih jelek daripada 2023," ujarnya.
Pengembang Optimistis
Sementara itu, Founder Citra Swarna Group (CSG), Victor Yap mengungkapkan optimisme yang sama soal pertumbuhan pasar properti. Ia meyakini pasar properti akan terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah kebutuhan rumah setiap tahun.
"Ditambah, selisih angka permintaan dan pasokan (backlog) rumah masih tinggi, mencapai ratusan ribu unit. Kondisi inilah yang membuat kami semakin yakin untuk terus menghadirkan hunian berkualitas dengan harga terjangkau," kata Victor.
Untuk menyongsong pertumbuhan pasar tersebut, bertepatan dengan momen perayaan Hari Ulang Tahun HUT ke-12 pada Selasa, 28 Mei 2024 lalu, CSG melakukan rebranding dengan mengganti logo perusahaan menjadi lebih dinamis, gaul, dan penuh optimis.
Menurut Victor, perubahan tersebut merupakan inovasi dalam memperkuat identitas brand perusahaan di tengah kondisi bisnis yang dinamis.
"Inovasi logo yang kami lakukan sesuai dengan komitmen CSG untuk lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Sesuai target pasar kami yang semakin luas mencakup generasi milenial dan gen Z, logo baru tampil lebih gaul penuh optimistis," ungkapnya.
Dia menjelaskan, logo CSG mengandung makna dan filosofi mendalam dengan menggabungkan tiga simbol dan warna utama, di antaranya hijau muda yang melambangkan keseimbangan dan ketenangan.
"Ini mencerminkan komitmen CSG dalam menciptakan harmoni dan stabilitas dalam setiap aspek operasional perusahaan," paparnya.
(dhw/zlf)
