Sektor properti kawasan industri tampak mulai menunjukkan tanda-tanda kembali menggeliat usai tekanan ekonomi yang berlangsung dua tahun lebih lamanya imbas pandemi virus Corona yang melanda tanah air sejak akhir 2019 hingga awal 2023 lalu.
Meski dampaknya belum bisa dikatakan benar-benar hilang, namun geliat ekonomi yang berimbas positif pada sektor properti mulai terasa.
Itu setidaknya terlihat dari optimisme yang ditunjukkan pengembang dan pengelola kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) yang percaya diri memasang target pendapatan Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar sepanjang 2024, atau meningkat dibandingkan periode yang sama periode sebelumnya sebesar Rp 544,3 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama BEST, Yoshihiro Kobi mengatakan bahwa optimistis target itu akan dicapai karena telah masuknya penawaran penawaran pembelian lahan industri yang datang dari pelaku usaha pusat data, logistik pergudangan, elektronik, consumer goods dan suku cadang kendaraan.
"Perseroan juga terus mengembangkan pelayanan, fasilitas, sarana penunjang, dan infrastruktur di Kawasan Industri MM2100 untuk mendukung kelangsungan usaha para pelaku bisnis," kata Kobi dalam keterangannya.
Menurut Kobi, kawasan industri MM2100 merupakan salah satu kawasan industri dengan lokasi paling strategis di Indonesia, dimana akan menjadi satu-satunya kawasan industri di sekitar Jabodetabek yang akan dilewati sekaligus mendapatkan akses langsung ke Jakarta Outer Ring Road 2.
Adapun pada tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp200 miliar yang akan digunakan sebagian besar digunakan untuk landbanking dan pengembangan kawasan existing di MM2100.
Sementara itu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan Selasa (28/5), pemegang saham menyetujui raihan seluruh laba bersih perseroan tahun buku sepanjang 2023 senilai Rp 40 miliar sebagai laba ditahan untuk meningkatkan modal kerja sesuai rencana pengembangan usaha.
(dna/dna)